Senin, 30 Desember 2013

Efek Kecanduan Melakukan Masturbasi

KlikSeru.com – Masturbasi atau onani yang dilakukan pria, mungkin menjadi pelampiasan paling gampang ketika nafsu seksual meninggi sementara belum memiliki pasangan untuk bercinta. Cara ini bisa dilakukan kapan pun dan di mana saja berada. Hanya bermodalkan tangan sendiri,orgasme bisa dengan mudah didapatkan.
Salah satu sisi positif masturbasi adalah menjaga diri dari serangan kanker prostat. Meski begitu, berlebihan masturbasi juga menimbulkan efek samping yang kurang baik. Pasalnya, kegiatan ini dapat merangsang saraf parasimpatik untuk bekerja terlalu aktifnya. Akibatnya yaitu peningkatan hormon secara berlebihan terutama untuk asetilkolin, serotonin, dan dopamin.
Dengan tidak terkendalinya hormon, bisa memicu beberapa masalah sebagai berikut:
  1. Kekuatan ereksi tidak sekeras pria yang dapat mengontrol diri dalam bermasturbasi. Sebab, kerap melakukan aktivitas ini menjadikan saraf parasimpatik memberikan respons terhadap otak untuk mengurangi kekuatan ereksi. Pada posisi parah akan terjadi impotensi.
  2. Air mani mengalami kebocoran. Masturbasi membuat katup air mani bekerja tidak secara tepat. Jika sampai bocor, air mani bisa keluar dengan sendirinya seperti orang yang sedang pilek.
  3. Mengalami kerontokan dan kebotakan. Ini terjadi sebagai konsekuensi tidak seimbangnya hormon yang terproduksi saat seseorang kecanduan masturbasi. Minimal kondisi rambut menjadi tipis dan mudah patak, serta berujung pada kebotakan.
  4. Badan lebih mudah lemas.Energi yang dikeluarkan untuk masturbasi sama besarnya dengan orang yang sedang bercinta. Otot cenderung dipaksa bekerja terus menerus sehingga badan mudah lelah. Jika demikian, libido pun dapat terpengaruh untu ikut menurun.

9 Tipe Pria Seksi di Mata Wanita

KlikSeru.com – Daya tarik seksual seoarang pria tidak selalu datang dari tampilan fisik. Banyak faktor ‘X’ yang mampu membuat pria terlihat mempesona. Sebut saja Andrew Garfield atau Adam Brody dengan gaya geeky yang membawa mereka menjadi idola para wanita. Dikutip Tres Sugar, berikut sembilan faktor lain yang membuat pria tampak seksi.
1. Banyak teman
Penelitian yang dilakukan di Department of Psychology, University of California, San Diego menemukan bahwa orang akan terlihat atraktif saat dia berada dalam satu kelompok, dibanding sendirian. Hal itu disebut sebagai cheerleader effect.
Saat melihat sekelompok orang, sistem visual manusia menciptakan ‘representasi rata-rata’ yang membaurkan tampilan fisik masing-masing orang dalam grup tersebut. Jadi saat melihat lima pria muda, Anda akan melihat kelimanya sebagai pria tampan meskipun salah satu atau dua di antara mereka penampilannya cenderung standar.
2. Berkacamata
Pria berkacamata dianggap seksi dan menarik, baik itu memakai kacamata baca atau kacamata hitam. Menurut survei dari retail kacamata Ditto.com, 87 persen wanita menganggap pria berkacamata baca lebih seksi dan 91 persen juga mengungkapkan hal yang sama pada pria yang mengenakan kacamata hitam. Survei ini dilakukan kepada 1.111 wanita di Amerika Serikat dengan usia 18 tahun ke atas.
3. Gigi rapi
Situs perjodohan Match.com melakukan survei terhadap 5.481 pria dan wanita single berusia 21 tahun ke atas. Survei ingin mengetahui faktor apa saja yang menjadi daya tarik pria maupun wanita dalam dunia perkencanan. Hasilnya dari kategori penampilan, ditemukan bahwa 71 persen wanita menilai pria pertama kali dari kebersihan giginya. Baru menyusul gaya berpakaian yaitu 58 persen, tatanan rambut 53 persen dan kuku 52 persen.
4. Jenggot
Penelitian yang dilakukan perusahaan survei marketing OnePoll menunjukkan, 56 persen wanita menyukai jenggot. Menurut mereka, jenggot atau cambang dianggap lebih menarik secara seksual dibandingkan pria berwajah licin.
5. Kaus putih
kaus putih membuat pria 12 persen lebih menarik di mata wanita. Pria tampak berpinggang ramping dan dada tampak lebih maskulin.
6. Main gitar
Penelitian dari Universite de Bretagne-Sud jurusan Psychology of Music di Prancis, meminta seorang pria berusia 20 tahun untuk mendekati 300 wanita berusia 20 hingga 30 tahun secara acak. Pria tersebut memperkenalkan diri dengan tiga cara: tidak membawa apapun di tangan, membawa tas olahraga dan memegang tempat gitar.
Ternyata, wanita jauh lebih tertarik jalan atau mengobrol saat pria tersebut membawa atau memainkan gitar. 31 persen wanita yang didekati mau memberi nomor telepon mereka, sementara hanya 14 persen wanita yang mau berbagi nomor telepon saat pria tersebut tidak membawa apa-apa di tangannya.
Alasannya, kemampuan bermusik dianggap sebagai ukuran tingkat intelektual dan fisik seseorang. Pria yang bisa main gitar juga dinilai lebih mampu membaca situasi dan hitung menghitung.
7. Pipi Merona
Tidak hanya wanita saja yang terlihat menarik dengan pipi merona, pria pun demikian. Pria yang pipinya memerah dianggap seksi, setidaknya itu hasil penelitian yang didapat di University of St. Andrews. Dalam penelitian tersebut, partisipan wanita diminta mengedit foto beberapa wajah pria untuk membuat mereka terlihat lebih tampan. Hasilnya, hampir semua foto pria kulitnya diubah jadi agak kemerahan. Wajah yang bersemu merah merupakan indikasi kesehatan dan sirkulasi darah yang baik.
8. Merenung
Pria yang terlihat merenung atau melamun tampak lebih menarik dibandingkan pria yang menunjukkan ekspresi bahagia. Menurut penelitian di Kanada, pria yang merenung atau melamun mengindikasikan kalau mereka punya sesuatu yang dipikirkan dan terlihat lebih serius menghadapi hidup.
9. Langsing
Macho selama ini digambarkan dengan tubuh atletis dan rahang kuat. Tapi sebuah penelitian mengatakan, pria seksi tidak dilihat dari fitur macho, melainkan langsing. Bagi wanita, pria yang langsing memiliki daya tarik lebih kuat dari pria macho.

Rabu, 25 Desember 2013

KISAH TERKENA API DI KUBURAN

Bismillahirrahmannirrahim

Diceritakan dari Ibnu Hajar bahawa serombongan orang dari kalangan Tabi'in pergi berziarah ke rumah Abu Sinan. Baru sebentar mereka di rumah itu, Abu Sinan telah mengajak mereka untuk berziarah ke rumah jirannya.

"Mari ikut saya ke rumah jiran untuk mengucapkan ta'ziah atas kematian saudaranya." kata Abu Sinan kepada tetamunya.

Sesampainya di sana, mereka mendapati saudara si mati senantiasa menangis karana terlalu sedih. Para tetamu telah berusaha menghibur dan membujuknya agar jangan menangis, tapi tidak berjaya.

"Apakah kamu tidak tahu bahwa kematian itu suatu perkara yang mesti dijalani oleh setiap orang?" tanya para tetamu.

"Itu aku tahu. Akan tetapi aku sangat sedih kerana memikirkan siksa yang telah menimpa saudaraku itu." jawabnya.

"Apakah engkau mengetahui perkara yang ghaib?"

"Tidak. Akan tetapi ketika aku menguburkannya dan meratakan tanah di atasnya telah terjadi sesuatu yang menakutkan. Ketika itu orang-orang telah pulang, tapi aku masih duduk di atas kuburnya. Tiba-tiba terdengar suara dari dalam kubur "Ah....ah....Mereka tinggalkan aku seorang diri menanggung siksa. Padahal aku mengerjakan puasa dan solat". Jeritan itu betul-betul membuatku menangis kerana kasihan. Aku coba menggali kuburnya semula kerana ingin tahu apa yang sudah terjadi di dalamnya. Ternyata kuburan itu telah penuh dengan api dan di leher si mayat ada rantai dari api. Kerana kasihan kepada saudara, aku cuba untuk melepaskan rantai itu dari lehernya. Apabila aku hulurkan tangan untuk membukanya, tanganku terbakar."

Lelaki itu menunjukkan tangannya yang masih hitam dan mengelupas kulitnya karena tersambar api dari dalam kubur kepada tetamu. Dia meneruskan ceritanya: "Aku terus menimbun kubur itu seperti semula dan pulang dengan segera. Bagaimana kami tidak akan menangis apabila mengingati keadaan itu

"Apa yang biasa dilakukan oleh saudaramu ketika di dunia?" tanya teman-teman Abu Sinan.

"Dia adalah seorang yang sombong dan tidak mengeluarkan zakat hartanya." jawabnya.

Dengan jawaban ini, teman-teman Abu Sinan merenungi tentang kebenaran ayat Suci Al-Quran surah Ali Imran yang artinya:

"Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Ali Imran, 180)

Semoga Allah SWT melindungi kita dari pedihnya siksa kubur dan siksa api neraka. Aamiin ya Robbal alamin ...

Wallahu a'lam bishawab

Mau Tau Seperti Apa Kendaraan Dajjal Yang Seperti Di Gambarkan Rasulullah S.A.W Abad Ini ?

KELEDAI TERBANG DAJJAL = PESAWAT TERBANG

Nubuwat Nabi Shalallahu ‘alaihi wasalam memiliki keistimewaan karena terkadang menggabungkan antara tekstual nash dan takwilan serta simbolis.

Diantara contoh takwil dan simbolis dalam nubuwat nabi Shalallahu ‘alaihi wasalam adalah tentang keledai dajjal.
Mari kita simak hadist tentang keledai dajjal.
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam bersabda:
walahu himar yarkabuhu ‘ardhu bayna udzunayhi arba’unadziroo”­a.
artinya: ia memiliki keledai yang ditungganginya . lebar antara dua telinganya 40 hasta. (HR ahmad dalam l musnad, dan hakim dalam al mustadrok.)

Dalam beberapa hadist menjelaskan Ia akan menunggangi keledai putih yang satu langkahnya sama dengan satu mil jaraknya. Keledai tersebut memakan api dan menghembus asap, dapat terbang di atas daratan dan menyeberangi lautan.

Dalam riwayat lain disebutkan: yajrujud dajjalu’ala himar aqmaromaa bayna udzunayhi sab’uunadziroo’­a.

artinya: dajjal akan keluar dengan mengendarai keledai aqmar. Jarak antara dua telinganya adalah 70 hasta. Aqmar artinya berwarna sangat putih berbentuk bulat seperti bulan purnama. Ciri keledai dajjal ini buka ciri keledai biasa melainkan berupa kendaraan buatan yang memiliki sifat dan nama yang sulit dipahami pada zaman nabi Shalallahu ‘alaihi wasalam. Ciri-ciri seperti itu dapat kita pahami pada zaman kita.

Sehingga nubuwat itu hanya sebatas symbol dan diperlukan penafsiran dan penakwilan sesuai dengan realita kita hari ini. Sehingga keledai dajjal tersebut dapat dipahami sebagai sebuah pesawat terbang.

Demikianlah Nabi Shalallahu ‘alaihi wasalam telah menyebutkan sifat kendaraan dajjal dalam berpindah tempat yang disebut keledai dajjal. Menurut persangkaan kami kendaraan tersebut adalah pesawat terbang yang terbang seperti hujan yang dibawa angin.

Wallahua’lam

Subhanaallah, Keajaiban Burung Gagak

Kenapa Allah memilih burung gagak sebagai GURU pertama umat manusia dan tidak memilih makhluk-Nya yang lain ?

Sebagai mana kita ketahui, peristiwa pembunuhan manusia pertama kali berlaku adalah di antara dua anak Adam as , Qabil dan Habil. Qabil membunuh Habil kerana tipu muslihat Iblis la'natullah yang menyusupkan rasa iri hati dan dengki kepada Adam dan seluruh keturunannya.

Kemudian Allah swt menghantar burung gagak untuk mengajar anak cucu Adam bagaimana menimbus mayat sesama mereka.

Mengapa demikian ?

Karena burung gagak adalah burung paling pintar dan cerdik dibandingkan dengan burung-burung lain. Allah swt telah memberikan naluri tentang keahliannya ini.

Melalui penelitian, ternyata burung gagak mempunyai saiz otak yang lebih besar berbanding otak burung-burung yang lain. Burung gagak sentiasa hidup bersama kelompoknya sebagaimana manusia yang sentiasa bersosial dengan masyarakat.

Mereka mempunyai pemimpin atau hakim yang akan menghukum yang melakukan kesalahan di antara mereka . Inilah fitrah yang sentiasa diberikan Allah kepada burung gagak.

Setiap kesalahan di antara burung gagak mempunyai hukuman masing-masing contohnya :

1. Ketika salah seekor di antara mereka mengambil makanan anak burung gagak, maka hukumannya adalah sekumpulan gagak lain akan mematuknya sehingga bulu gagak tadi habis sehingga gagak tersebut gundul dan tidak boleh berbuat apa-apa seperti anak gagak sebelum dewasa.

2. Ketika seekor gagak menyakiti gagak betina yang lain, sekumpulan gagak akan menyerangnya dengan paruh hingga mati.

Adapun pelaksanaan hukuman dilakukan di tanah padang atau di kawasan yang luas sehingga proses mahkamah disaksikan oleh kumpulan mereka dan gagak tertuduh akan dibawa dengan penjagaan ketat oleh sekumpulan gagak lain yang mengelilinginya. Kemudian gagak tersebut ditundukan kepalanya, diturunkan sayapnya dan ditahan untuk berkoak sebagai bentuk pengakuan atas kesalahannya.

Ketika gagak tertuduh dijatuhi hukuman mati, gagak lain akan menyerangnya dengan paruh mereka hingga mati.

Setelah Gagak itu mati, salah seekor di antara mereka akan membawanya dan menggali lubang untuk menguburkan dengan tanah sebagai penghormatan atas bangkai gagak itu.

Hingga kini, para saintis yang melakukan kajian tentang dunia hewan mengatakan bahwa hanya gagaklah yang menanam mayat kawannya ketika mati.

Demikianlah bagaimana burung Gagak menegakkan keadilah dari fitrah Ilahiyah adalah lebih baik dari pada keadilan yang dimiliki oleh umat manusia.

Subhanallah...

Semoga kita dianugerahi pemimpin yang adil, yang membawa kebaikan dunia dan akhirat. Aamiin.

Jika Anak Bertanya tentang ALLAH

Utamanya pada masa emas 0-5 tahun, anak-anak menjalani hidup mereka dengan sebuah potensi menakjubkan, yaitu rasa ingin tahu yang besar. Seiring dengan waktu, potensi ini terus berkembang (Mudah-mudahan potensi ini tidak berakhir ketika dewasa dan malah berubah menjadi pribadi-pribadi "tak mau tahu" alias ignoran, hehehe). Nah, momen paling krusial yang akan dihadapi para orang tua adalah ketika anak bertanya tentang ALLAH . Berhati-hatilah dalam memberikan jawaban atas pertanyaan maha penting ini. Salah sedikit saja, bisa berarti kita menanam benih kesyirikan dalam diri buah hati kita. Nauzubillahi min zalik, ya...

Berikut ini saya ketengahkan beberapa pertanyaan yang biasa anak-anak tanyakan pada orang tuanya:

Tanya 1: "Bu, Allah itu apa sih?"
Tanya 2: "Bu, bentuk Allahitu seperti apa?"
Tanya 3: "Bu, kenapa kita gak bisa lihat Allah?
Tanya 4: "Bu, Allah itu ada di mana?
Tanya 5: "Bu, kenapa kita harus nyembah Allah?"

Tanya 1: "Bu, Allah itu apa sih?

Jawablah :

"Nak, Allah itu Yang Menciptakan segala-galanya. Langit, bumi, laut, sungai, batu, kucing, cicak, kodok, burung, semuanya, termasuk menciptakan nenek, kakek, ayah, ibu, juga kamu." (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis)

Tanya 2: "Bu, bentuk Allah itu seperti apa?"

Jangan jawab begini :

"Bentuk Allah itu seperti anu ..ini..atau itu...." karena jawaban seperti itu pasti salah dan menyesatkan.

Jawablah begini :

"Adek tahu 'kan, bentuk sungai, batu, kucing, kambing,..semuanya.. nah, bentuk Allah itu tidak sama dengan apa pun yang pernah kamu lihat. Sebut saja bentuk apa pun, bentuk Allah itu tidak sama dengan apa yang akan kamu sebutkan." (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis)

فَاطِرُ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ‌ۚ جَعَلَ لَكُم مِّنۡ أَنفُسِكُمۡ أَزۡوَٲجً۬ا وَمِنَ ٱلۡأَنۡعَـٰمِ أَزۡوَٲجً۬ا‌ۖ يَذۡرَؤُكُمۡ فِيهِ‌ۚ لَيۡسَ كَمِثۡلِهِۦ شَىۡءٌ۬‌ۖ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡبَصِيرُ (١١)

[Dia] Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan [pula], dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Q.S. Asy-Syura:11)

Tanya 3: "Bu, kenapa kita gak bisa lihat Allah?

Jangan jawab begini :

Karena Allah itu gaib, artinya barang atau sesuatu yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.

Jawaban bahwa Allah itu gaib (semata), jelas bertentangan dengan ayat berikut ini.

Dialah Yang Awal dan Yang Akhir; Yang Zahir dan Yang Batin ; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. [Al-Hadid (57) : 3]

Dikhawatirkan, imajinasi anak yang masih polos akan mempersamakan gaibnya Allah dengan hantu, jin, malaikat, bahkan peri dalam cerita dongeng. Bahwa dalam ilmu Tauhid dinyatakan bahwa Allah itu nyata senyata-nyatanya; lebih nyata daripada yang nyata, sudah tidak terbantahkan.

Apalagi jika kita menggunakan diksi (pilihan kata) "barang" dan "sesuatu" yang ditujukan pada Allah. Bukankah sudah jelas dalil Surat Asy-Syura di atas bahwa Allah itu laysa kamitslihi syai'un; Allah itu bukan sesuatu; tidak sama dengan sesuatu; melainkan Pencipta segala sesuatu.

Meskipun segala sesuatu berasal dari Zat-Sifat-Asma (Nama)-dan Af'al (Perbuatan) Allah, tetapi Diri Pribadi Allah itu tidak ber-Zat, tidak ber-Sifat, tidak ber-Asma, tidak ber-Af'al. Diri Pribadi Allah itu tidak ada yang tahu, bahkan Nabi Muhammad Saw. sekali pun. Hanya Allah yang tahu Diri Pribadi-Nya Sendiri dan tidak akan terungkap sampai akhir zaman di dunia dan di akhirat.

[Muhammad melihat Jibril] ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu Yang Meliputinya. Penglihatannya [Muhammad] tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak [pula] melampaui-Nya. (Q.S. An-Najm: 16-17) {ini tafsir dari seorang arif billah, bukan dari saya pribadi. Allahua'lam}

Jawablah begini :

"Mengapa kita tidak bisa melihat Allah?"

Bisa kita jawab dengan balik bertanya padanya (sambil melatih adik comel berpikir retoris )

"Adik bisakah nampak matahari yang terang itu langsung? Tidak 'kan..karena mata kita bisa jadi buta. Nah,melihat matahari aja kita tak sanggup. Jadi,Bagimana kita mau melihat Pencipta matahari itu. Iya 'kan?!"

Atau bisa juga beri jawaban :

Adek, lihat langit yang luas dan 'besar' itu 'kan? Yang kita lihat itu baru secuil dari bentuk langit yang sebenarnya. Adek gak bisa lihat ujung langit 'kan?! Nah, kita juga gak bisa melihat Allah karena Allah itu Pencipta langit yang besar dan luas tadi. Itulah maksud kata Allahu Akbar waktu kita salat. Allah Mahabesar.

Bisa juga dengan simulasi sederhana seperti pernah saya ungkap di postingan "Melihat Tuhan".

Silakan hadapkan bawah telapak tangan Adek ke arah wajah. Bisa terlihat garis-garis tangan Adek 'kan? Nah, kini dekatkan tangan sedekat-dekatnya ke mata Adek. Masih terlihat jelaskah jemari Sobat setelah itu?

Kesimpulannya, kita tidak bisa melihat Allah karena Allah itu Mahabesar dan teramat dekat dengan kita. Meskipun demikian, tetapkan Allah itu ADA. "Dekat tidak bersekutu, jauh tidak ber-antara."

Tanya 4: "Bu, Allah itu ada di mana ?

Jangan jawab begini :

"Nak, Allah itu ada di atas..di langit..atau di surga atau di Arsy."
Jawaban seperti ini menyesatkan logika anak karena di luar angkasa tidak ada arah mata angin atas-bawah-kiri-kanan-depan-belakang. Lalu jika Allah ada di langit, apakah di bumi Allah tidak ada? Jika dikatakan di surga, berarti lebih besar surga daripada Allah...berarti prinsip Allahu Akbar itu bohong? [baca juga Ukuran Allahu Akbar]

Dia bersemayam di atas ’Arsy. <-- Ayat ini adalah ayat mutasyabihat, yaitu ayat yang wajib dibelokkan tafsirnya. Kalau dalam pelajaran bahasa Indonesia, kita mengenal makna denotatif dan konotatif, nah.. ayat mutasyabihat ini tergolong makna yang konotatif.

Juga jangan jawab begini :

"Nak, Allah itu ada di mana-mana."

Dikhawatirkan anak akan otomatis berpikiran Allah itu banyak dan terbagi-bagi, seperti para freemason atau politeis Yunani Kuno.

Jawablah begini :

"Nak, Allah itu dekat dengan kita. Allah itu selalu ada di hati setiap orang yang saleh, termasuk di hati kamu, Sayang. Jadi, Allah selalu ada bersamamu di mana pun kamu berada."

"Qalbun mukmin baitullah", 'Hati seorang mukmin itu istana Allah." (Hadis)

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. (Q.S. Al-Baqarah (2) : 186)

Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada.(Q.S. Al-Hadiid: 4)

Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. (Q.S. Al-Baqarah (2) : 115)

Allah sering lho bicara sama kita.. misalnya, kalau kamu teringat untuk bantu Ibu dan Ayah, tidak berantem sama kakak, adek atau teman, tidak malas belajar, tidak susah disuruh makan,..nah, itulah bisikan Allah untukmu, Sayang." (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis)

Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus. (Q.S. Al-Baqarah: 213)

Tanya 5: "Bu, kenapa kita harus nyembah Allah?"

Jangan jawab begini :

"Karena kalau kamu tidak menyembah Allah, kamu akan dimasukkan ke neraka. Kalau kamu menyembah Allah, kamu akan dimasukkan ke surga."

Jawaban seperti ini akan membentuk paradigma (pola pikir) pamrih dalam beribadah kepada Allah bahkan menjadi benih syirik halus (khafi). Hal ini juga yang menyebabkan banyak orang menjadi ateis karena menurut akal mereka,"Masak sama Allah kayak dagang aja! Yang namanya Allah itu berarti butuh penyembahan! Allah kayak anak kecil aja, kalau diturutin maunya, surga; kalau gak diturutin, neraka!!"

"Orang yang menyembah surga, ia mendambakan kenikmatannya, bukan mengharap Penciptanya. Orang yang menyembah neraka, ia takut kepada neraka, bukan takut kepada Penciptanya." (Syaikh Abdul Qadir al-Jailani)

Jawablah begini :

"Nak, kita menyembah Allah sebagai wujud bersyukur karena Allah telah memberikan banyak kebaikan dan kemudahan buat kita. Contohnya, Adek sekarang bisa bernapas menghirup udara bebas, gratis lagi.. kalau mesti bayar, 'kan Ayah sama Ibu gak akan bisa bayar. Di sungai banyak ikan yang bisa kita pancing untuk makan, atau untuk dijadikan ikan hias di akuarium. Semua untuk kesenangan kita.

Kalau Adek gak nyembah Allah, Adek yang rugi, bukan Allah. Misalnya, kalau Adek gak nurut sama ibu-bapak guru di sekolah, Adek sendiri yang rugi, nilai Adek jadi jelek. Isi rapor jadi kebakaran semua. Ibu-bapak guru tetap saja guru, biar pun kamu dan teman-temanmu gak nurut sama ibu-bapak guru. (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis)

Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya [tidak memerlukan sesuatu] dari semesta alam. (Q.S. Al-Ankabut: 6)

Katakan juga pada anak:

"Adek mulai sekarang harus belajar cinta sama Allah, lebih daripada cinta sama Ayah-Ibu, ya?! (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis)

"Kenapa, Bu ?"

"Karena suatu hari Ayah sama Ibu bisa meninggal dunia, sedangkan Allah tidak pernah mati. Nah, kalau suatu hari Ayah atau Ibu meninggal, kamu tidak boleh merasa kesepian karena Allah selalu ada untuk kamu. Nanti, Allah juga akan mendatangkan orang-orang baik yang sayang sama Adek seperti sayangnya Ayah sama Ibu. Misalnya, Paman, Bibi, atau para tetangga yang baik hati, juga teman-temanmu."

Dan mulai sekarang rajin-rajin belajar Iqra supaya nanti bisa mengaji Quran. Mengaji Quran artinya kita berbicara sama Allah. (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis).

Allahua'lam.

Kamis, 19 Desember 2013

3 KISAH KEMATIAN YANG MENGGETARKAN HATI

Orang-orang shaleh akan meninggal,orang-orang zhalim juga akan meninggal. Para Mujahid akan meninggal, orang yang enggan berjihad pun akan meninggal. Bila kita nanti pada Hari Penghisaban ingin dibangkitkan dalam kondisi ketaatan, taatlah kepada Allah di dunia ini.

Jika kaki kita tergelincir dalam lubang kemaksiatan, marilah kita segera untuk bertaubat. Tatkala malaikat maut mendatangi kita, sedangkan kita dalam kondisi taat, dan dia mencabut nyawa dalam kondisi taat. Demikian juga sebaliknya.

Berikut ini beberapa kisah kematian yang mampu menggetarkan hati dan kita bisa mengambil manfaatnya ...

1. Kisah Wafatnya Seorang Mu'alaf Amerika ...

Seorang pemuda Amerika masuk menemui saudara-saudara kita kaum muslimin di sebuah masjid setelah shalat subuh,tepatnya sebuah masjid di New York kota Brooklyn.Pemuda itu berkata : "Saya ingin masuk Islam ".Mereka bertanya : "Siapakah anda?"Ia menjawab : "Jangan kalian tanyakan siapa saya, tunjukkan saja kepada saya."

Ia pun mandi lalu melafalkan suatu kalimat syahadat.Mereka mendapatkan pengajaran shalat, ia pun shalat dengan kekhusyukan yang jarang dijumpai.Jamaah masjid seluruhnya merasakan kekhusyukan dan tangisan pemuda ini. Mereka takjub dengan kondisinya.

Suatu hari,seorang muslim yang cerdas dari Mesir bercakap-cakap dengan pemuda itu. Ia bertanya : 'Saudaraku, Wallahi, ceritakanlah kisah hidupmu!"

Ia berkisah : "Demi Allah, saya tumbuh sebagai orang Nasrani. Hati saya begitu tertaut kepada Isa Al-Masih a.s. Akan tetapi, ketika saya melihat kondisi masyarakat, saya dapati mereka begitu jauh dari akhlak Al-Masih."

"Saya pun mengkaji Islam dan membaca banyak tentangnya. Kemudian Allah menerangi hati saya untuk memeluk Islam. Akan tetapi, di malam hari sebelum saya menemui kalian, saya tertidur setelah merenung dan mencari kebenaran.

Saya bermimpi bertemu dengan Al-Masih. Dia mengarahkan telunjuknya kepada saya dan berkata : "Jadilah pengikut Muhammad" saya pun keluar untuk mencari masjid. Allah membimbing saya untuk menuju masjid ini. Saya masuk menemui anda semua."

Setelah pembicaraan singkat ini, mu'adzin mengumandangkan adzan Isya', pemuda inipun mendirikan shalat Isya' bersama para jamaah yang lain.

Setelah sujud untuk raka'at pertama, lalu imam bangkit untuk raka'at berikutnya. Tetapi saudara kita ini tetap dalam posisi sujudnya. Lalu orang yang disampingnya menyenggol tubuhnya, namun ia terjatuh, mereka mendapati ruhnya kembali ke hadirat Allah !. Allahu Akbar ... Allahu Akbar ... Allahu Akbar!

2.Kisah Wafatnya Seorang Muslimah Swiss. ..

Seorang muslimah saudari kita, yang berasal dari Swiss, ia kembali bersama suaminya setelah melakukan perjalanan haji, dengan mengendarai kapal Salim Espress.Seluruh penumpang berteriak bahwa kapal akan tenggelam.

Suaminya berteriak : "Ayo keluarlah!" Muslimah ini menjawab : "Demi Allah, saya tidak akan keluar kecuali setelah mengenakan hijab dengan sempurna. Jikapun saya mati, saya akan bertemu Allah dalam keadaan taat." Ia pun mengenakan pakaiannya dan keluar bersama suaminya.

Ketika semua penumpang benar-benar telah tenggelam, muslimah ini memegang erat tangan suaminya, ia berseru : "Saya mohon agar kamu bersumpah, apakah kamu ridha dengan saya?" Suaminyapun menangis.

Ia bertanya lagi : "Apakah kamu ridha dengan saya?" Suaminyapun menangis melihat isterinya hampir tenggelam.Akan tetapi, muslimah tersebut berkata : "Saya ingin mendengarnya darimu.' suaminya berkata : " Demi Allah, aku ridha terhadapmu. "

Muslimah yang bertakwa dan masih berusia muda itu menangis. Ia berkata : "Saya bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak disembah kecuali Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah."

Ia terus saja melafalkan syahadat sampai tenggelam. Suaminya menangis, ia berkata : "Saya memohon kepada Allah semoga Dia mengumpulkan kami kembali di akhirat di Surga negeri kenikmatan."

3. Kisah Wafatnya Sang Muadzin ...

Ada lagi seorang laki-laki yang telah hidup selama empat puluh tahun sebagai muadzin, ia hanya mengharap ridha allah dari adzannya ini.Sebelum meninggal, ia tertimpa sakit keras hingga mengharuskannya berbaring di tempat tidur.Suaranya hilang, ia tidak bisa pergi ke masjid untuk mengumandangkan adzan.

Ketika sakitnya semakin parah, ia menangis dan bergumam : "Wahai Rabb, aku telah mengumandangkan adzan untukMu selama empat puluh tahun, aku tidak mengharapkan balasan kecuali dari Engkau, tetapi aku terhalangi untuk mengumandangkan adzan di akhir hidupku."

Anak-anaknya dengan bersumpah mengisahkan, bahwa ketika waktu adzan tiba, ia berdiri di atas temat tidurnya, menghadap kiblat dan menyerukan adzan.

Tatkala sampai di akhir kalimat Laa ilaaha illallaah ia jatuh tersungkur di atas tempat tidur.Anak-anaknya segera menghampiri, tetapi mereka mendapati bahwa ruhnya telah pergi menghadap Rabbnya.

Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung pada penghujungnya.

Demikian tadi sahabat tentang 3 kisah hikmah dan semoga kisah hikmah ini bisa berguna dan bermanfaat ..

Semoga kapanpun, dimanapun hidup kita berakhir... insya Allah khusnul khotimah. Aamiin.

Perintah dan larangan Rasul

Perintah dan larangan Rasul Pasti Bermanfaat bagi Umatnya

Terapi Air Putih :

1. Anjuran Minum 2 gelas air setelah bangun tidur, Ternyata
dapat membersihkan organ-organ Internal.

2. Minum segelas air, 30 menit sebelum makan dapat membantu fungsi lambung.

3. Minum Segelas air sebelum mandi, dapat menurunkan tekanan
darah seluruh pencernaan.

4. Minum Segelas air Seblum tidur, Mencegah Stroke + Serangan
jantung.

Subhanallah..

Tekhnis Mandi Besar (Junub)

 Untuk melakukan mandi janabah, maka ada tiga hal yang harus dikerjakan karena merupakan rukun/pokok:
A. Niat dalam hati dan tidak perlu dilafadzkan. Sabda Nabi SAW: “Semua perbuatan itu tergantung dari niatnya.” (HR Bukhari dan Muslim)
B. Mengucapkan Bismillah. Hukumnya sebagaimana membaca basmalah ketika akan berwudhu.
C. Meratakan air ke seluruh tubuh (termasuk rambut) Sabda Nabi SAW: “Setiap bagian di bawah rambut adalah janabah, maka basahkanlah rambutmu dan bersihkanlah kulit.” Adapun urutan-urutan tata cara mandi junub, adalah sebagai berikut

  1. Mencuci kedua tangan dengan tanah atau sabun lalu mencucinya sebelum dimasukan ke wajan tempat air
  2. Menumpahkan air dari tangan kanan ke tangan kiri
  3. Membersihkan kemaluan dengan tangan kiri
  4. Berwudhu sebagaimana untuk sholat, dan menurut jumhur disunnahkan untuk mengakhirkan mencuci kedua kaki
  5. Memasukan jari-jari tangan yang basah dengan air ke sela-sela rambut, sampai ia yakin bahwa kulit kepalanya telah menjadi basah
  6. Menyiram kepala dengan 3 kali siraman
  7. Membersihkan seluruh anggota badan

Mencuci kaki Dalil: Aisyah RA berkata ”Ketika mandi janabah, Nabi SAW memulainya dengan mencuci kedua tangannya, kemudian ia menumpahkan air dari tangan kanannya ke tangan kiri lalu ia mencuci kemaluannya kemudian berwudu seperti wudhu‘ orang shalat. Kemudian beliau mengambil air lalu memasukan jari-jari tangannya ke sela-sela rambutnya, dan apabila ia yakin semua kulit kepalanya telah basah beliau menyirami kepalnya 3 kali, kemudia beliau membersihkan seluruh tubuhnya dengan air kemudian diakhir beliau mencuci kakinya(HR Bukhari/248 dan Muslim/316)
Yang perlu diperhatikan ketika mandi junub, antara lain:
A. Mendahulukan anggota kanan dari anggota kiri seperti dalam berwudhu‘. Hal tersebut sebagaimana ditegaskan oleh hadits dari Aisyah, ia berkata: “Rasulullah SAW menyenangi untuk mendahulukan tangan kanannya dalam segala urusannya; memakai sandal, menyisir dan bersuci” (HR Bukhori/5854 dan Muslim/268)
B. Tidak perlu berwudhu lagi setelah mandi. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits dari Aisyah RA, ia berkata: Rasulullah SAW mandi kemudian sholat dua rakaat dan sholat shubuh, dan saya tidak melihat beliau berwudhu setelah mandi (HR Abu Daud, at-Tirmidzy dan Ibnu Majah)
C. Selain untuk ‘mengangkat’ hadats besar, maka mandi janabah ini juga bersifat sunnah –bukan kewajiban-untuk dikerjakan (meski tidak berhadats besar), terutama pada keadaan berikut: – Shalat Jumat – Shalat hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha – Shalat Gerhana Matahari (Kusuf) dan Gerhana Bulan (Khusuf) – Shalat Istisqa‘ – Sesudah memandikan mayat – Masuk Islam dari kekafiran – Sembuh dari gila – Ketika akan melakukan ihram. – Masuk ke kota Mekkah – Ketika Wukuf di Arafah – Ketika akan Thawaf, menurut Imam Syafi‘i itu adalah salah satu sunnah dalam berthawaf.

Hukum Sumpah “Demi Allah, Demi Rasulullah”

Allah Swt bebas bersumpah dengan apapun yang Dia kehendaki dari makhluknya. Sementara kita, kita tidak boleh bersumpah kecuali dengan Allah, karena bersumpah dengan yang selain-Nya adalah salah satu bentuk tindak kemuysrikan dan bahkan bisa menjerumuskan kepada kekufuran. Nabi Saw mengingatkan dalam haditsnya:

(( من حلف بغير الله فقد كفر أو أشرك ))
“Barang siapa yang bersumpah dengan selain Allah maka sungguh dia telah berbuat kekufuran atau syirik”

Belakangan ini di Indonesia, sering penulis mendengar dari beberapa orang, bahkan juga dari adegan-adegan film di televisi sebuah sumpah yang menggunakan rasululullah sebagai media sumpahnya, mereka mengatakan “ Demi Allah, Demi Rasululullah” sungguh ini merupakan sebuah tindakan yang merupakan sebuah kesyirikan seperti yang telah disebutkan hadits diatas, karena ini termasuk bersumpah dengan selain Allah.

(( ألا إن الله ينهاكم أن تحلفوا بآباءكم, فمن كان حالفا فليحلف بالله أو ليصمت ))
“ingatlah, sesungguhnya Allah melarang kalian untuk bersumpah dengan bapak/ayah kalian, maka siapapun yang ingin bersumpah, hendaklah bersumpah dengan Allah atau lebih baik diam!!”

Bersumpah dengan Allah itu tidak hanya sebatas dengan nama Allah saja, kita juga boleh bersumpah dengan sesuatu yang selain “Demi Allah” tetapi tetap kembali kepada Allah, misalnya: “Demi Rabb Ka’bah, Demi yang Membolak-balikkan hati, Demi yang yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dll” yang penting semuanya kembali kepada Allah.

NB. Bagi saudara-saudaraku, jangan lagi mengunakan “Demi Rasulullah” untuk bersumpah, karena ini termasuk ke dalam kesyirikan yang sangat besar dosanya disisi Allah, bagi yang pernah menggunakan ini maka segeralah istighfar kepada Allah dan jangan diulangi lagi, sampaikan juga pada saudara-saudara kita yang lain. Jika memang ingin bersumpah, maka bersumpahlah hanya dengan Allah saja.

Demikianlah tulisan singkat ini semoga bisa bermanfaat dan menjadi amal jariyah buat kita semua… Wallahu a’lam.

Ya Allah... Jauhkanlah kami dari Fitnah - fitnah dunia dan Wafatkanlah kami dalam keadaan Islam.

Aamiin

KEADAAN RUH SETELAH MATI

Pada kesempatan kali ini mari kita simak sebuah materi atau barangkali informasi yang mungkin agak jarang kita dengar, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan ruh setelah kita meninggalkan dunia yang fana ini. Seperti apakah sebenarnya kondisi ruh kita nanti? Jawabannya adalah Wallahu a’lam. Namun demikian, Allah SWT memberikan sedikit gambaran dan penjelasan melalui Hadis-hadis Rasulullah SAW.

Berkaitan dengan ruh ini Allah SWT berfirman:

وَيَسْأَلُونَكَ عَنْ الرُّوحِ قُلْ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُمْ مِنْ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا

“Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah wahai Muhammad, “Roh itu termasuk urusan Tuhanku. Kalian tidak diberikan pengetahuan tentang hal itu kecuali sedikit.”

Jelas sekali arti ayat ini, bahwa Allah SWT hanya memberitahukan ilmu sedikit saja tentang hal-hal yang berkaitan dengan ruh ini. Nah, informasi yang sedikit inilah yang akan kita coba sampaikan kembali kepada hadirin jamaah shalat Jum’at yang dimulian Allah SWT.
Di antara informasi yang telah sampai kepada kita dari baginda Rasulullah SAW berkaitan dengan ruh ini, di antaranya adalah:

1. Ruh orang beriman seperti burung terbang berwarna kehijauan, tinggal di dalam sesuatu yang mirip kubah cahaya yang terbuat dari bahan seperti emas di bawah ‘Arasyi. Nabi SAW bersabda tentang para syuhada yang gugur dalam perang Uhud:

(جعل الله أرواحهم فى أجوافِ طيرٍ خضرٍ تَرِدُ أنهارَ الجنةِ وتأكل ثمارَها وَتَأْوِيْ إلى قناديل من ذهب في ظلال العرش)

“Allah menjadikan ruh mereka dalam bentuk seperti burung berwarna kehijauan. Mereka mendatangi sungai-sungai surga, makan dari buah-buahannya, dan tinggal di dalam kindil (lampu) dari emas di bawah naungan ‘Arasyi.” (Hadis Shahih riwayat Ahmad, Abu Daud dan Hakim)

2. Orang yang telah meninggal dunia mengetahui orang yang menziarahi kuburnya. Nabi SAW bersabda:

(ما من أحد يمربقبر أخيه المؤمن كان يعرفه في الدنيا فيسلم عليه إلا عَرَفَهُ ورد عليه السلام)

“Tidak seorang pun melewati kuburan saudaranya yang mukmin yang dia kenal selama hidup di dunia, lalu orang yang lewat itu mengucapkan salam untuknya, kecuali dia mengetahuinya dan menjawab salamnya itu.” (Hadis Shahih riwayat Ibnu Abdul Bar dari Ibnu Abbas di dalam kitab Al-Istidzkar dan At-Tamhid).

3. Orang yang telah meninggal dunia saling kunjung-mengunjungi antara yang satu dengan yang lainnya. Nabi Saw bersabda:
(سألت أم هانئ رسول الله صلى الله عليه وسلم فقالت: أنتزاور إذا متنا ويرى بعضنا بعض يا رسول الله؟ فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: يكون النَسَمُ طيرا تعلق بالشجر حتي إذا كان يوم القيامة دخلت كل نفس فى جسدها).
“Ummu Hani bertanya kepada Rasulullah SAW: “Apakah kita akan saling mengunjungi jika kita telah mati, dan saling melihat satu dengan yang lainnya wahai Rarulullah SAW? Rasulullah SAW menjawab, “Ruh akan menjadi seperti burung yang terbang, bergelantungan di sebuah pohon, sampai jika datang hari kiamat, setiap roh akan masuk ke dalam jasadnya masing-masing.” (HR. Ahmad dan Thabrani dengan sanad baik).

4. Orang yang telah meninggal dunia merasa senang kepada orang yang menziarahinya, dan merasa sedih kepada orang yang tidak menziarahinya. Nabi SAW bersabda:

(ما من رجل يزور قبر أخيه ويجلس عليه إلا استأنس ورد عليه حتي يقوم)
“Tidak seorangpun yang mengunjungi kuburan saudaranya dan duduk kepadanya (untuk mendoakannya) kecuali dia merasa bahagia dan menemaninya hingga dia berdiri meninggalkan kuburan itu.” (HR. Ibnu Abu Dunya dari Aisyah dalam kitab Al-Qubûr).

5. Orang yang telah meninggal dunia mengetahui keadaan dan perbuatan orang yang masih hidup, bahkan mereka merasakan sedih atas perbuatan dosa orang yang masih hidup dari kalangan keluarganya dan merasa gembira atas amal shaleh mereka. Nabi SAW bersabda:

5a. )إن أعمالكم تعرض على أقاربكم وعشائركم من الأموات فإن كان خيرا استبشروا، وإن كان غير ذلك قالوا: اللهم لا تمتهم حتى تهديهم كما هديتنا)

“Sesungguhnya perbuatan kalian diperlihatkan kepada karib-kerabat dan keluarga kalian yang telah meninggal dunia. Jika perbuatan kalian baik, maka mereka mendapatkan kabar gembira, namun jika selain daripada itu, maka mereka berkata: “Ya Allah, janganlah engkau matikan mereka sampai Engkau memberikan hidayah kepada mereka seperti engkau memberikan hidayah kepada kami.” (HR. Ahmad dalam musnadnya).

5b. (تعرض الأعمال يوم الإثنين ويوم الخميس على الله، وتعرض على الأنبياء وعلى الآباء والأمهات يوم الجمعة فيفرحون بحسناتهم وتزداد وجوههم بياضا وإشراقا فاتقوا الله ولا تؤذوا أمواتكم)

“Seluruh amal perbuatan dilaporkan kepada Allah SWT pada hari Senin dan Kamis, dan diperlihatkan kepada para orangtua pada hari Jum’at. Mereka merasa gembira dengan perbuatan baik orang-orang yang masih hidup, wajah mereka menjadi tambah bersinar terang. Maka bertakwalah kalian kepada Allah dan janganlah kalian menyakiti orang-orang kalian yang telah meninggal dunia.” (HR. Tirmidzi dalam kitab Nawâdirul Ushûl).

6. Orang-orang beriman hidup di dalam surga bersama anak-cucu dan keturuanan mereka yang shaleh.

)وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شَيْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ(

“Dan orang-orang beriman yang anak-cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, kami pertemukan mereka dengan anak-cucu mereka. Kami tidak mengurangi dari pahala amal mereka sedikitpun. Setiap orang terkait denga apa yang telah dia kerjakan.” (At-Thur: 21)

7. Orang mukmin dapat melihat Allah SWT bagaikan melihat bulan purnama.

(عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلْ نَرَى رَبَّنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَالَ هَلْ تُضَارُّونَ فِي رُؤْيَةِ الشَّمْسِ فِي الظَّهِيرَةِ لَيْسَتْ فِي سَحَابَةٍ قَالُوا لَا قَالَ فَهَلْ تُضَارُّونَ فِي رُؤْيَةِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ لَيْسَ فِي سَحَابَةٍ قَالُوا لَا قَالَ فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَا تُضَارُّونَ فِي رُؤْيَةِ رَبِّكُمْ إِلَّا كَمَا تُضَارُّونَ فِي رُؤْيَةِ أَحَدِهِمَا) رواه البخاري ومسلم.

“Dari Abu Hurairah Ra. Berkata, “Para sahabat bertanya, “Wahai rasulullah, apakah kita akan dapat melihat tuhan kita pada hari kiamat? Rasulullah SAW menjawab, “Apakah kalian ada kendala melihat matahari di sianghari yang tidak berawan? Tidak, jawab para sahabat. Rasulullah kembali berkata, “Apakah kalian ada kendala melihat bulan di malam purnama yang tidak berawan? Tidak, jawab para sahabat. Raulullah SAW melanjutkan, “Demi zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, kalian tidak ada kendala melihat tuhan kalian kecuali seperti kalian melihat matahari atau bulan itu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Ma’asyiral mukminin rahimakumullah…

Dari penjelasan beberapa dalil yang telah kita sebutkan tadi, ada beberapa kesimpulan yang dapat kita ambil, di antaranya adalah pendapat Ibnul Qaim Aj-Jauziyyah yang mengatakan:
Hadis tentang mayit mengetahui dan menjawab salam orang yang menziarahinya tidak berarti bahwa ruh ada di dalam liang kubur di dalam tanah. Bukan seperti itu, melainkan bahwa ruh punya keterkaitan khusus dengan jasadnya. Di mana jika ada yang mengucapkan salam untuknya, dia akan menjawabnya. Ruh berada di suatu alam yang bernama alam Barzakh di suatu tempat yang bernama Ar-Rafîqul `A’lâ. Alam ini tidak sama dengan dunia kita, bahkan jauh berbeda. Hanya Allah SWT sajalah yang mengetahui lika-liku dan detail-detailnya.
Dari dalil-dalil tadi juga bisa di simpulkan, bahwa tempat para arwah berbeda-beda dan bertingkat-tingkat derajatnya sesuai amal shaleh mereka.
Wallohu a’alam.

Semoga bermanfaat..

ARTI BACAAN DALAM SHALAT

Catatan ini sekedar mengingatkan kembali arti penting KHUSYU' dalam shalat. Tetapkanlah Allah hadir di hati ketika memulai shalat. Dan kita mengerti arti setiap gerakan dan bacaan dalam shalat. Semoga Allah memampukan kita selalu. Amiiinn...

IFTITAH
ALLAAHU AKBARU KABIIRAA WAL HAMDU LILLAAHI KATSIIRAA WASUBHAANALLAAHI BUKRATAW WAASHIILAA.

Allah Maha Besar, Maha Sempurna Kebesaran-Nya. Segala Puji Bagi Allah, Pujian Yang Sebanyak-Banyaknya. Dan Maha Suci Allah Sepanjang Pagi Dan Petang.

INNII WAJJAHTU WAJHIYA LILLADZII FATHARAS SAMAAWAATI WAL ARDHA HANIIFAM MUSLIMAW WAMAA ANA MINAL MUSYRIKIIN.

Kuhadapkan Wajahku Kepada Zat Yang Telah Menciptakan Langit Dan Bumi Dengan Penuh Ketulusan Dan Kepasrahan Dan Aku Bukanlah Termasuk Orang-Orang Yang Musyrik.

INNA SHALAATII WANUSUKII WAMAHYAAYA WAMAMAATII LILLAAHIRABBIL ‘AALAMIIN.

Sesungguhnya Sahalatku, Ibadahku, Hidupku Dan Matiku Semuanya Untuk Allah, Penguasa Alam Semesta.

LAA SYARIIKA LAHUU WA BIDZAALIKA UMIRTU WA ANA MINAL MUSLIMIIN.
Tidak Ada Sekutu Bagi-Nya Dan Dengan Demikianlah Aku Diperintahkan Dan Aku Termasuk Orang-Orang Islam.

AL-FATIHAH

BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM.
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.

AL HAMDU LILLAAHI RABBIL ‘AALAMIIN.
Segala Puji Bagi Allah, Tuhan Semesta Alam.

ARRAHMAANIR RAHIIM.
Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.

MAALIKIYAUMIDDIIN.
Penguasa Hari Pembalasan.

IYYAAKA NA’BUDU WAIYYAAKA NASTA’IINU.
Hanya Kepada-Mu lah Aku Menyembah Dan Hanya Kepada-Mu lah Aku Memohon Pertolongan.

IHDINASH SHIRAATHAL MUSTAQIIM.
Tunjukilah Kami Jalan Yang Lurus.

SHIRAATHAL LADZIINA AN’AMTA ‘ALAIHIM GHAIRIL MAGHDHUUBI ‘ALAIHIM WALADHDHAALLIIN. AAMIIN.
Yaitu Jalannya Orang-Orang Yang Telah Kau Berikan Nikmat, Bukan Jalannya Orang-Orang Yang Kau Murkai Dan Bukan Pula Jalannya Orang-Orang Yang Sesat.

R U K U’

SUBHAANA RABBIYAL ‘ADZIIMI WA BIHAMDIH. - 3 x
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung Dan Dengan Memuji-Nya.

I’TIDAL

SAMI’ALLAAHU LIMAN HAMIDAH.
Semoga Allah Mendengar ( Menerima ) Pujian Orang Yang Memuji-Nya ( Dan Membalasnya ).

RABBANAA LAKAL HAMDU MIL’US SAMAAWATI WA MIL ‘ULARDHI WA MIL ‘UMAASYI’TA MIN SYAI’IN BA’DU.
Wahai Tuhan Kami ! Hanya Untuk-Mu lah Segala Puji, Sepenuh Langit Dan Bumi Dan Sepenuh Barang Yang Kau Kehendaki Sesudahnya.

SUJUD

SUBHAANA RABBIYAL A‘LAA WA BIHAMDIH. - 3 x
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi Dan Dengan Memuji-Nya.

DUDUK DIANTARA DUA SUJUD

RABBIGHFIRLII WARHAMNII WAJBURNII WARFA’NII WARZUQNII WAHDINII WA’AAFINII WA’FU ‘ANNII.
Ya Tuhanku ! Ampunilah Aku, Kasihanilah Aku, Cukupkanlah ( Kekurangan )-Ku, Angkatlah ( Derajat )-Ku, Berilah Aku Rezki, Berilah Aku Petunjuk, Berilah Aku Kesehatan Dan Maafkanlah ( Kesalahan )-Ku.

TASYAHUD AWAL

ATTAHIYYAATUL MUBAARAKAATUSH SHALAWATUTH THAYYIBAATU LILLAAH.
Segala Kehormatan, Keberkahan, Rahmat Dan Kebaikan Adalah Milik Allah.

ASSALAAMU ‘ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH.
Semoga Keselamatan, Rahmat Allah Dan Berkah-Nya ( Tetap Tercurahkan ) Atas Mu, Wahai Nabi.

ASSALAAMU ‘ALAINAA WA ‘ALAA ‘IBADADILLAAHISH SHAALIHIIN.
Semoga Keselamatan ( Tetap Terlimpahkan ) Atas Kami Dan Atas Hamba-Hamba Allah Yang Saleh.

ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH. WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAAH.
Aku Bersaksi Bahwa Tidak Ada Tuhan Selain Allah. Dan Aku Bersaksi Bahwa Muhammad Adalah Utusan Allah.

ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD.
Wahai Allah ! Limpahkanlah Rahmat Kepada Penghulu Kami, Nabi Muhammad !.

TASYAHUD AKHIR

ATTAHIYYAATUL MUBAARAKAATUSH SHALAWATUTH THAYYIBAATU LILLAAH.
Segala Kehormatan, Keberkahan, Rahmat Dan Kebaikan Adalah Milik Allah.

ASSALAAMU ‘ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH.
Semoga Keselamatan, Rahmat Allah Dan Berkah-Nya ( Tetap Tercurahkan ) Atas Mu, Wahai Nabi.

ASSALAAMU ‘ALAINAA WA ‘ALAA ‘IBADADILLAAHISH SHAALIHIIN.
Semoga Keselamatan ( Tetap Terlimpahkan ) Atas Kami Dan Atas Hamba-Hamba Allah Yang Saleh.

ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH. WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAAH.
Aku Bersaksi Bahwa Tidak Ada Tuhan Selain Allah. Dan Aku Bersaksi Bahwa Muhammad Adalah Utusan Allah.

ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD ( tasyahud awal ) WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD.
Wahai Allah ! Limpahkanlah Rahmat Kepada Penghulu Kami, Nabi Muhammad Dan Kepada Keluarga Penghulu Kami Nabi Muhammad.

KAMAA SHALLAITAA ‘ALAA SAYYIDINAA IBRAAHIIM WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA IBRAAHIIM.
Sebagaimana Telah Engkau Limpahkan Rahmat Kepada Penghulu Kami, Nabi Ibrahim Dan Kepada Keluarganya.

WA BAARIK ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD.
Dan Limpahkanlah Berkah Kepada Penghulu Kami, Nabi Muhammad Dan Kepada Keluarganya.

KAMAA BAARAKTA ‘ALAA SAYYIDINAA IBRAAHIIM WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA IBRAAHIIM.
Sebagaimana Telah Engkau Limpahkan Berkah Kepada Penghulu Kami, Nabi Ibrahim Dan Kepada Keluarganya.

FIL ‘AALAMIINA INNAKA HAMIIDUMMAJIID. YAA MUQALLIBAL QULUUB. TSABBIT QALBII ‘ALAA DIINIK.
Sungguh Di Alam Semesta Ini, Engkau Maha Terpuji Lagi Maha Mulia. Wahai Zat Yang Menggerakkan Hati. Tetapkanlah Hatiku Pada Agama-Mu.

Amin Ya Robbal alamin.

Ketika Ruh Berpisah dengan Jasad

Suatu ketika Nabi SAW mendatangi rumah istri kesayangan beliau, al Khumaira, Aisyah RA. Melihat kedatangan beliau, Aisyah yang sedang duduk bersila ingin bangkit menyambut, tetapi Rasulullah SAW bersabda, “Duduklah saja pada tempatmu, wahai Ummul Mukminin, tidak perlu engkau berdiri!!”
Nabi SAW menghampiri Aisyah dan kemudian berbaring terlentang dengan berbantalkan pangkuannya, tampak sekali kemanjaan dan kasih sayang beliau kepadanya. Sepertinya pada hari itu Rasulullah SAW sangat lelah sehingga tidak lama berselang beliau telah tertidur. Aisyah memandangi wajah beliau dengan kasih sayang dan kekaguman. Tanpa disadari jari jemarinya mengurai jenggot Rasulullah SAW, dan Aisyah menemukan sembilanbelas rambut jenggot yang telah memutih (beruban). Tiba-tiba saja tersirat dalam hatinya, “Sesungguhnya beliau akan keluat dari dunia (meninggal) sebelum aku, dan tinggallah umat Islam dalam keadaan tanpa nabi!!”
Merasakan kenyataan seperti itu, Aisyah jadi bersedih dan menangis, air matanya mengalir ke pipi dan menetes jatuh mengenai wajah Rasulullah SAW sehingga beliau terbangun. Dengan heran beliau bersabda, “Apa yang membuatmu menangis, wahai Ummul Mukminin!!”
Aisyah menceritakan perasaan sedih yang menghantui dirinya, dan Nabi SAW hanya tersenyum mendengarnya. Beliau bersabda, “Wahai Aisyah, keadaan apakah yang sangat menyusahkan bagi seseorang (yakni bagi ruhnya) ketika ia menjadi mayat?”
Aisyah berkata, “Katakanlah padaku, ya Rasulullah!!”
Beliau berkata, “Engkau saja yang mengatakannya dahulu!!”
Aisyah sejenak berfikir, kemudian ia berkata, “Tidak ada yang menyusahkan atas diri mayit kecuali ketika ia diusung ke luar rumah menuju kuburnya, anak-anak yang ditinggalkannya akan berduka dan berkata : Wahai ayah, wahai ibu!! Begitu juga orang tuanya akan berkata : Wahai anakku, wahai anakku!!”
Nabi SAW bersabda, “Hal itu memang terasa akan pedih, tetapi ada yang lebih pedih daripada itu!!”
Aisyah berkata lagi, “Tidak ada yang lebih berat bagi mayit kecuali ketika ia dimasukkan ke dalam liang lahad dan ia diurug di bawah tanah, anak dan orang tuanya, kerabat dan kekasihnya akan meninggalkannya pulang. Mereka membiarkannya sendirian beserta amal perbuatannya, menyerahkan urusannya kepada Allah. Kemudian setelah itu datanglah malaikat Munkar dan Nakir ke dalam kuburnya!!”
Beliau bersabda lagi, “Apa lagi yang lebih berat dari apa yang engkau katakan itu?”
Akhirnya Aisyah menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui!!”
Maka Nabi SAW bersabda, “Hai Aisyah, sesungguhnya saat yang paling berat (paling menyedihkan) bagi mayat adalah ketika tukang memandikan masuk ke dalam rumahnya untuk memandikan mayatnya….”
Kemudian beliau menjelaskan lebih lanjut, bahwa ketika tukang memandikan itu melepas cincin (atau perhiasan lainnya) dari tubuhnya, melepas pakaian pengantin (atau pakaian lainnya) dari badannya, melepaskan sorban para syaikh dan fuqoha dari kepalanya, ketika itulah sang ruh berseru saat melihat tubuhnya yang telanjang, seruan yang bisa didengarkan oleh seluruh mahluk kecuali jin dan manusia, “Wahai tukang memandikan, demi Allah aku memohon kepadamu, agar engkau melepaskan pakaianku (dan lain-lainnya) dengan pelan-pelan, karena sesungguhnya saat ini aku tengah beristirahat dari sakitnya dikeluarkannya nyawaku oleh malaikat maut!!”
Ketika tukang memandikan menuangkan air ke mayatnya, sang ruh berteriak keras dengan teriakan yang didengar oleh semua mahluk, kecuali jin dan manusia, “Hai tukang memandikan, demi Allah, janganlah engkau menuangkan air yang panas, jangan pula engkau tuangkan air yang terlalu dingin, sesungguhnya jasadku telah terbakar saat dicabutnya nyawaku!!”
Ketika tukang memandikan mulai menggosok tubuhnya, lagi-lagi sang ruh berteriak, “Wahai tukang memandikan, demi Allah, janganlah memegang tubuhku terlalu keras, sungguh jasadku telah terluka sebab keluarnya nyawaku!!”
Ketika selesai memandikan dan jasadnya diletakkan pada kain kafan, dan mulai diikat di bawah kakinya, sang ruh berseru lagi, “Demi Allah wahai tukang memandikan, janganlah engkau ikat terlalu erat pada kepalaku, agar masih terlihat wajah-wajah keluargaku, anak-anakku, dan kerabat-kerabatku lainnya. Karena saat ini terakhir kali aku bisa melihat mereka, aku tidak akan melihatnya lagi hingga hari kiamat tiba!!”
Ketika dikeluarkan dari rumahnya dan diletakkan di dalam keranda, sang ruh berseru lagi, “Demi Allah, wahai para pengantarku, janganlah tergesa-gesa membawaku pergi sehingga aku berpamitan kepada rumahku, keluargaku, kerabatku, dan harta-hartaku. Aku tinggalkan istriku menjadi janda, anak-anakku menjadi yatim, karena itu janganlah kalian menyakiti mereka. Biarkanlah aku sesaat untuk mendengarkan suara keluargaku, anak-anakku, dan kerabat-kerabatku, karena aku akan berpisah hingga saat kiamat tiba….!”
Ketika kerandanya dipikul dan keluar tiga langkah dari rumahnya, lagi-lagi sang ruh berseru, “Hai para kekasihku, saudara-saudaraku dan anak-anakku, janganlah kalian terbujuk oleh dunia sebagaimana dunia telah memperdaya aku!! Janganlah kalian dipermainkan oleh jaman sebagaimana ia telah mempermainkan aku!! Ambillah ibarat (hikmah) dariku!! Sesungguhnya aku meninggalkan untuk ahli warisku apa yang aku kumpulkan, dan aku tidak membawa (manfaat) apapun dari dunia (harta) yang kutinggalkan, bahkan Allah akan menghisabku. Engkau bersenang-senang dengannya (harta peninggalanku itu) dan kalian tidak mendoakan aku!!”
Sungguh nasehat yang sangat berharga. Sayangnya, semua seruan dan teriakan ruh tersebut yang bisa didengar oleh seluruh mahluk, ternyata jin dan manusia tidak bisa mendengarnya. Padahal justru dua jenis mahluk itu yang sebenarnya bisa memperoleh banyak manfaat dan pengajaran jika saja bisa mendengar dan memahami seruan sang ruh.
Ketika jenazahnya dishalatkan dan sebagian orang lainnya meninggalkan masjid atau musholla, sang ruh berseru lagi, “Demi Allah, wahai saudara-saudaraku, aku tahu bahwa orang mati akan dilupakan oleh orang-orang yang masih hidup, akan tetapi janganlah kalian cepat-cepat pulang sebelum kalian melihat tempat tinggalku. Sesungguhnya aku tahu bahwa wajah mayat itu lebih dingin daripada air yang sangat dingin bagi orang-orang yang masih hidup, tetapi janganlah kalian terlalu cepat pulang meninggalkan aku sendirian!!”
Ketika jenazahnya diletakkan di sisi kuburnya, dan kemudian diturunkan ke liang lahad, sang ruh berseru untuk terakhir kalinya, “Demi Allah, wahai saudara-saudaraku dan para pengantarku, sesungguhnya aku mendoakan kalian semua tetapi mengapa kalian tidak mau mendoakan aku? Wahai ahli warisku, tidaklah aku kumpulkan harta dunia kecuali aku tinggalkan untuk kalian, maka ingatlah kalian kepadaku dan berbuatlah kebaikan. Setelah aku mengajarkan kalian membaca al Qur’an dan tata krama (adab), hendaklah kalian jangan lupa mendoakan aku!!”

Benarkah Tuhan itu ada?

Kita tidak pernah melihat Tuhan. Kita juga tidak pernah
bercakap-cakap dengan Tuhan. Karena itu, tidak heran
jika orang-orang atheist menganggap Tuhan itu tidak
ada. Cuma khayalan orang belaka. Ada kisah tentang orang atheist yang tidak percaya
dengan Tuhan. Dia mengajak berdebat seorang alim
mengenai ada atau tidak adanya Tuhan.

Di antara
pertanyaannya adalah: “Benarkah Tuhan itu ada” dan
“Jika ada, di manakah Tuhan itu?”

Ketika orang atheist itu menunggu bersama para
penduduk di kampung tersebut, orang alim itu belum
juga
datang. Ketika orang atheist dan para penduduk berpikir
bahwa orang alim itu tidak akan datang, barulah muncul
orang alim tersebut. “Maaf jika kalian menunggu lama. Karena hujan turun
deras, maka sungai menjadi banjir, sehingga jembatannya
hanyut dan saya tak bisa menyeberang. Alhamdulillah
tiba-tiba ada sebatang pohon yang tumbang. Kemudian,
pohon tersebut terpotong-potong ranting dan dahannya
ketika jatuhnya, sehingga jadi satu batang yang lurus, dan kemudian menjadi perahu. Setelah itu, baru saya bisa
menyeberangi sungai dengan perahu tersebut.” Begitu
orang alim itu berkata. Si Atheist dan juga para
penduduk kampung tertawa.

Si
Atheist berkata kepada orang banyak, “Orang alim ini
sudah gila rupanya. Masak pohon bisa jadi perahu
dengan sendirinya. Mana bisa perahu jadi dengan sendirinya
tanpa ada yang membuatnya!” Orang banyak pun tertawa
riuh. Setelah tawa agak reda, orang alim itu-pun
berkata,
“Jika
kalian percaya bahwa perahu tak mungkin ada tanpa ada
pembuatnya, kenapa kalian percaya bahwa bumi, langit,
dan seisinya bisa ada tanpa penciptanya? Mana yang lebih sulit, membuat perahu, atau menciptakan bumi,
langit, dan seisinya ini?” ...

Mendengar perkataan orang alim tersebut, akhirnya
mereka sadar bahwa mereka telah terjebak oleh
pernyataan mereka sendiri. “Kalau begitu, jawab
pertanyaanku yang kedua,” kata si
Atheist.

“Jika Tuhan itu ada, mengapa dia tidak
kelihatan. Di mana Tuhan itu berada?” Orang atheist itu
berpendapat, karena dia tidak pernah melihat Tuhan,
maka Tuhan itu tidak ada. Orang alim itu kemudian menampar pipi si atheist
dengan
keras, sehingga si atheist merasa kesakitan.

“Kenapa anda
memukul saya? Sakit sekali.” Begitu si
Atheist mengaduh.

Orang Alim itu lalu bertanya, “Ah
mana ada sakit. Saya tidak melihat sakit. Di mana sakitnya?”
“Ini sakitnya di
sini,” si Atheist sambil menunjuk-nunjuk
pipinya.
“Tidak, saya tidak melihat sakit. Apakah para hadirin
sekalian melihat sakitnya?” Si Alim bertanya ke orang
banyak.

Orang banyak itu berkata, “Tidak!” “Nah, meski kita tidak bisa melihat sakit, bukan berarti
sakit itu tidak ada. Begitu juga Tuhan. Karena kita tidak
bisa melihat Tuhan, bukan berarti Tuhan itu tidak ada.
Tuhan ada. Meski kita tidak bisa melihatNya, tapi kita
bisa merasakan ciptaannya.” Demikian si orang Alim
berkata.

Sederhana memang pembuktian orang alim tersebut. Tapi
pernyataan bahwa Tuhan itu tidak ada hanya karena
panca indera manusia tidak bisa mengetahui keberadaan
Tuhan adalah pernyataan yang keliru..

Berapa banyak benda yang tidak bisa dilihat atau
didengar manusia, tapi pada kenyataannya benda itu
ada?
Betapa banyak benda langit yang jauh jaraknya
milyaran,
bahkan mungkin trilyunan tahun cahaya yang tidak
pernah dilihat manusia, tapi benda itu sebenarnya ada?..
Berapa banyak atom/zharrah berukuran sangat kecill,
bahkan nukleus/inti atom (contoh rambut yang dibelah 1
juta kali sampai bentuk yang paling terkecil yang tak
dapat dibelah lagi), sehingga manusia tak bisa
melihatnya,.. ternyata benda itu ada?
(manusia baru bisa melihatnya jika meletakan benda tersebut ke bawah
mikroskop yang amat kuat seperti mikroskop elektron
pengembangan terakhir dari ilmu pengetahuan modern
saat ini).

Berapa banyak gelombang (apa itu gelombang radio,
elektromagnetik. Listrik, dan lain-lain) yangtak bisa
dilihat, tapi ternyata hal itu ada. Semua itu ada, tapi
panca indera manusia lah yang
terbatas, sehingga tidak mengetahui keberadaannya.

Kemampuan manusia untuk melihat warna-pun hanya terbatas pada beberapa frekuensi tertentu, demikian juga
dengan suara. Terkadang sinar yang amat menyilaukan
bukan saja tak dapat dilihat, tapi dapat membutakan
manusia. Demikian pula suara dengan frekuensi dan
kekerasan tertentu selain ada yang tak bisa didengar
juga ada yang mampu menghancurkan pendengaran
manusia. Jika untuk mengetahui keberadaan ciptaan Allah saja
manusia sudah mengalami kesulitan, apalagi untuk
mengetahui keberadaan Sang Maha Pencipta!!

Semoga
kisah ini menjadi pelajaran dan i’tibar bagi kita
semua. Aamiin

Alasan Kenapa Jalan Kaki Lebih Baik Dari Berlari

Menurut sebuah penelitian, jalan kaki sebenarnya sama sehatnya dengan berlari. Sebab keduanya mampu meredakan stres dan kolesterol, serta menurunkan risiko penyakit jantung dan diabetes. Namun untuk beberapa alasan, ternyata jalan kaki justru lebih baik dari berlari. Bagaimana bisa? Simak dulu penjelasannya seperti yang dilansir dari Mother Nature Network berikut ini.

1. Sistem imun
Jalan kaki memberi manfaat kesehatan dalam jangka panjang. Sebab jika pelari berisiko tinggi terkena infeksi, jalan kaki tidak membahayakan sistem imun. Bukan cuma itu, lari maraton juga berisiko membakar lemak sekaligus jaringan otot. Itulah yang akhirnya membuat sistem imun melemah dan tubuh mudah terserang penyakit.

2. Kesehatan jantung
Bagi orang-orang yang memiliki kondisi jantung lemah, berlari bukan olahraga yang disarankan untuk mereka. Sebab berlari justru bisa membahayakan kesehatan jantung. Namun penderita jantung lemah tetap bisa mendapatkan manfaat kesehatan dengan cara jalan kaki.

3. Persendian
Ada banyak kasus cedera yang dialami oleh atlet pelari. Mereka juga sering menderita radang di bagian persendian, seperti kaki, pinggang, dan sendi lainnya. Sebab berlari memang mengurangi 'cairan pelumas' yang terdapat di bagian sendi tubuh. Namun hal serupa tidak akan terjadi pada seseorang yang rajin jalan kaki saja.

4. Tulang rawan
Selain sendi, tulang rawan juga paling berisiko mengalami degradasi akibat berlari dalam jangka panjang. Oleh sebab itu, bisa dikatakan bahwa jalan kaki sebenarnya lebih baik dari berlari.

5. Sengatan panas
Berlari memang tidak disarankan untuk dilakukan di cuaca yang begitu panas. Sebab ada risiko tinggi seseorang terkena kondisi sengatan panas. Meskipun jalan kaki di siang bolong juga memiliki risiko yang sama, namun risiko tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan berlari.

Itulah beberapa alasan kenapa jalan kaki lebih baik dari berlari. Anda sendiri lebih suka berlari atau jalan kaki?

HIJAB BUNDA MARIA BERTULISKAN LAA ILAAHA ILLALLAH (لَا إِلٰهَ إِلَّا الله)

Sahabat sudah nonton film '99 Cahaya Di Langit Eropa' ?
Dalam film tersebut menceritakan bagaimana Hanum Salsabila Rais, puteri dari Amien Rais sekaligus penulis buku 99 Cahaya Dilangit Eropa sempat dibuat tercengang ketika mengetahui bahwa inskripsi arab yang mengukir di tepian kain hijab yang dikenakan Bunda Maria itu adalah lafaz tahlil لَا إِلٰهَ إِلَّا الله ‘Laa ilaaha Illallah”

Dalam bukunya, Hanum memaparkan kisah perjalanannya menjelajahi jejak peradaban Islam yang ada di Eropa. Ia bersama suaminya, Rangga Almahendra membelah peradaban Islam dari Eropa Barat hingga Eropa Timur. Sesampainya di Paris, Hanum pun dibuat tercengang oleh beberapa peninggalan dari peradaban Islam di kota ini dulunya.

Museum Louvre, adalah tempat penyimpanan berbagai benda berharga milik Perancis. Di Museum inilah, lukisan Monalisa yang terpopuler itu berada. Dan disini pula lukisan menakjubkan yang dimaksud Hanum itu berada.

Adalah lukisan karya Ugolino berjudul “The Virgin and The Child” dimana dalam lukisan itu nampak sosok Bunda Maria sedang menggendong “Yesus” bayi . Yang mencengangkan, di hijab Bunda Maria dalam lukisan itu terdapat tulisan Arab Pseudo Kufic. Yang setelah diteliti oleh peneliti Arab World Institute, ternyata tulisannya adalah لَا إِلٰهَ إِلَّا الله “Laa Ilaaha Illallah”. Hanum juga mendapati banyak tulisan Arab Kufic di lukisan artefak umat Khatolik. Termasuk tulisan Arab Kufic di jubah seorang raja Katolik taat yaitu Raja Roger II of Sicily dari Austria.

Marion, sahabat Hanum yang juga seorang peneliti peradaban Islam Abad Pertengahan yang ahli membaca tulisan Arab Kufic menjelaskan bahwa dulu Timur Tengah dikenal dengan ilmu pengetahuan, seni dan budayanya. Sehingga banyak orang Eropa bepergian ke Timur Tengah dan membeli kain, permadani, lukisan dan lain sebagainya. Dalam barang-barang yang diperdagangkan itu seringkali terdapat tulisan tauhid seperti di atas dan akhirnya ditiru oleh orang-orang Eropa.

Tulisan لَا إِلٰهَ إِلَّا الله juga membuktikan bahwa Marya dan Yesus (Isa bin Maryam) mengajarkan لَا إِلٰهَ إِلَّا الله “Bahwa tidak tuhan kecuali Allah” sebagaimana disebutkan dalam al Quran:

“Sungguh, telah kafir orang-orang yang berkata : ”Sesungguhnya Allah itu dialah Almasih putra Maryam. Padahal Almasih (sendiri) berkata,:”Wahai Bani Israil Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu”. Sesungguhnya barang siapa mempersekutukan (sesuatu dengan) Alloh, maka sungguh Allah mengharamkan surga baginya dan tempatnya ialah di neraka. Dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang-orang yang zalim itu” (QS Al maidah : 72)

Kemudian dalam ayat 73-76, Allah berfirman :
”Sungguh telah kafirlah orang-orang yang mengatakan bahwa Allah adalah salah satu dari yang tiga, padahal tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan yang Maha Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan, pasti orang -orang kafir diantara mereka akan ditimpa azab yang pedih. Mengapa mereka tidak bertobat kepada Allah dan memohon ampunan kepada-Nya? Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.

Almasih putra Maryam hanyalah seorang Rasul. Sebelum pun sudah berlalu beberapa rasul. Dan ibunya seorang yang berpegang teguh pada kebenaran. Keduanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana kami menjelaskan ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan ) kepada mereka (ahli kitab), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka dipalingkan (oleh keinginan mereka) Katakanlah (Muhammad) :”Mengapa mereka menyembah yangselain Allah, sesuatu yang tidak dapat menimbulkan bencana kepadamu dan tidak (pula) memberi manfaat?” Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui”

Melalui ayat tersebut, jelas sekali bahwa yang diajarkan oleh Nabi Isa adalah لَا إِلٰهَ إِلَّا الله( Laa Ilaaha Illallah) yang artinya Tidak ada Tuhan (yang wajib disembah dan diikuti) kecuali Allah”. Sebagai seorang Rasul, nabi Isa bertugas menyampaikan risalah kebenaran yaitu agar tidak ada yang disembah di belahan muka bumi ini kecuali hanya ALLAH yang ESA dan MAHA PENYAYANG kepada makhluknya.

Cari ‘Cahaya’ lain dari ‘99 Cahaya Di Langit Eropa’ dengan membaca bukunya atau menonton film yang penuh HIKMAH INI.

Sumber : http://muslimina.blogspot.com/2013/12/hijab-bunda-maria-bertuliskan-laa.html#sthash.8imLZXcG.dpuf

Silahkan Klik "SUKA" dan "BAGIKAN", Jika dinilai baik & bermanfaat bagi sahabat semua. Semoga menjadi kebaikan Kita semua. Aamiin.


Foto: ‎HIJAB BUNDA MARIA BERTULISKAN LAA ILAAHA ILLALLAH (لَا إِلٰهَ إِلَّا الله)

Sahabat sudah nonton film '99 Cahaya Di Langit Eropa' ?
Dalam film tersebut menceritakan bagaimana Hanum Salsabila Rais, puteri dari Amien Rais sekaligus penulis buku 99 Cahaya Dilangit Eropa sempat dibuat tercengang ketika mengetahui bahwa inskripsi arab yang mengukir di tepian kain hijab yang dikenakan Bunda Maria itu adalah lafaz tahlil لَا إِلٰهَ إِلَّا الله ‘Laa ilaaha Illallah”

Dalam bukunya, Hanum memaparkan kisah perjalanannya menjelajahi jejak peradaban Islam yang ada di Eropa. Ia bersama suaminya, Rangga Almahendra membelah peradaban Islam dari Eropa Barat hingga Eropa Timur. Sesampainya di Paris, Hanum pun dibuat tercengang oleh beberapa peninggalan dari peradaban Islam di kota ini dulunya.

Museum Louvre, adalah tempat penyimpanan berbagai benda berharga milik Perancis. Di Museum inilah, lukisan Monalisa yang terpopuler itu berada. Dan disini pula lukisan menakjubkan yang dimaksud Hanum itu berada.

Adalah lukisan karya Ugolino berjudul “The Virgin and The Child” dimana dalam lukisan itu nampak sosok Bunda Maria sedang menggendong “Yesus” bayi . Yang mencengangkan, di hijab Bunda Maria dalam lukisan itu terdapat tulisan Arab Pseudo Kufic. Yang setelah diteliti oleh peneliti Arab World Institute, ternyata tulisannya adalah لَا إِلٰهَ إِلَّا الله “Laa Ilaaha Illallah”. Hanum juga mendapati banyak tulisan Arab Kufic di lukisan artefak umat Khatolik. Termasuk tulisan Arab Kufic di jubah seorang raja Katolik taat yaitu Raja Roger II of Sicily dari Austria.

Marion, sahabat Hanum yang juga seorang peneliti peradaban Islam Abad Pertengahan yang ahli membaca tulisan Arab Kufic menjelaskan bahwa dulu Timur Tengah dikenal dengan ilmu pengetahuan, seni dan budayanya. Sehingga banyak orang Eropa bepergian ke Timur Tengah dan membeli kain, permadani, lukisan dan lain sebagainya. Dalam barang-barang yang diperdagangkan itu seringkali terdapat tulisan tauhid seperti di atas dan akhirnya ditiru oleh orang-orang Eropa.

Tulisan لَا إِلٰهَ إِلَّا الله juga membuktikan bahwa Marya dan Yesus (Isa bin Maryam) mengajarkan لَا إِلٰهَ إِلَّا الله “Bahwa tidak tuhan kecuali Allah” sebagaimana disebutkan dalam al Quran:

“Sungguh, telah kafir orang-orang yang berkata : ”Sesungguhnya Allah itu dialah Almasih putra Maryam. Padahal Almasih (sendiri) berkata,:”Wahai Bani Israil Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu”. Sesungguhnya barang siapa mempersekutukan (sesuatu dengan) Alloh, maka sungguh Allah mengharamkan surga baginya dan tempatnya ialah di neraka. Dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang-orang yang zalim itu” (QS Al maidah : 72)

Kemudian dalam ayat 73-76, Allah berfirman :
”Sungguh telah kafirlah orang-orang yang mengatakan bahwa Allah adalah salah satu dari yang tiga, padahal tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan yang Maha Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan, pasti orang -orang kafir diantara mereka akan ditimpa azab yang pedih. Mengapa mereka tidak bertobat kepada Allah dan memohon ampunan kepada-Nya? Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.

Almasih putra Maryam hanyalah seorang Rasul. Sebelum pun sudah berlalu beberapa rasul. Dan ibunya seorang yang berpegang teguh pada kebenaran. Keduanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana kami menjelaskan ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan ) kepada mereka (ahli kitab), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka dipalingkan (oleh keinginan mereka) Katakanlah (Muhammad) :”Mengapa mereka menyembah yangselain Allah, sesuatu yang tidak dapat menimbulkan bencana kepadamu dan tidak (pula) memberi manfaat?” Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui”

Melalui ayat tersebut, jelas sekali bahwa yang diajarkan oleh Nabi Isa adalah لَا إِلٰهَ إِلَّا الله( Laa Ilaaha Illallah) yang artinya Tidak ada Tuhan (yang wajib disembah dan diikuti) kecuali Allah”. Sebagai seorang Rasul, nabi Isa bertugas menyampaikan risalah kebenaran yaitu agar tidak ada yang disembah di belahan muka bumi ini kecuali hanya ALLAH yang ESA dan MAHA PENYAYANG kepada makhluknya.

Cari ‘Cahaya’ lain dari ‘99 Cahaya Di Langit Eropa’ dengan membaca bukunya atau menonton film yang penuh HIKMAH INI.

Sumber : http://muslimina.blogspot.com/2013/12/hijab-bunda-maria-bertuliskan-laa.html#sthash.8imLZXcG.dpuf

Silahkan Klik "SUKA" dan "BAGIKAN", Jika dinilai baik & bermanfaat bagi sahabat semua. Semoga menjadi kebaikan Kita semua. Aamiin.

(Cantumkan jika ada doa khusus, agar kami para jamaah bisa mengaminkannya)

Ya ALLAH...
✔ Muliakanlah orang yang membaca tausiah ini
✔ Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
✔ Lapangkanlah hatinya
✔ Bahagiakanlah keluarganya
✔ Luaskan rezekinya seluas lautan
✔ Mudahkan segala urusannya
✔ Kabulkan cita-citanya
✔ Jauhkan dari segala Musibah
✔ Jauhkan dari segala Penyakit,Fitnah,Prasangka Keji,Berkata Kasar dan Mungkar.
✔ Dan dekatkanlah jodohnya untuk orang yang membaca dan membagikan tausiah ini.

Aamiin ya Rabbal'alamin

#Handika48‎

Selasa, 10 Desember 2013

Salah satu tanda terbesar mendekatnya hari kiamat adalah HANCURNYA KA’BAH.

Pada suatu hari nanti Ka’bah akan dirobohkan oleh seorang manusia terkutuk bernama Dzussuwaiqatain dari Habasyah. – (Dzussuwaiqatain adalah nama gelar – yang berarti ‘si pemilik dua betis yang kecil – betisnya dikatakan kecil, karena pada umumnya betis orang Habasyah memang kecil-kecil).

Sebagaimana diriwayatkan dari Ka’ab Al-Ahbar dalam tafsir Ibnu Katsir, tentang bahasan firman Allah, “Sehingga, apabila telah dibukakan (pintu) Ya’juj dan Ma’juj...” – QS. Al-Anbiya : 96.
Bahwa munculnya Dzussuwaqatain bermula pada masa turunnya Nabi Isa Alaihis Salaam, yaitu setelah dibinasakannya Ya’juj dan Ma’juj.

Ketika itu Nabi Isa Alaihis Salaam mengirim pasukannya untuk memerangi balatentara Dzussuwaiqatain. Mereka berkekuatan antara 700 sampai 800 orang. Namun ketika mereka berjalan, Allah mengirimkan angin sejuk dari arah negeri Yaman. Angin itu mencabut nyawa setiap orang yang beriman. Dan sisanya tinggal manusia-manusia jahat. Mereka bersetubuh bebas seperti binatang.

Ka’ab Al-Ahbar mengatakan, pada saat itu Kiamat sudah dekat.

HADIST-HADIST YANG BERKAITAN DENGAN DZUSSUWAIQATAIN

Imam Ahmad meriwayatkan dari Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu Anhu, dia berkata, Aku mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Ka’bah ini akan dirobohkan oleh Dzussuwaiqatain dari Habasyah. Dia merampas perhiasannya dan melepaskan kiswahnya. Aku seakan-akan melihatnya, orangnya kecil botak dengan tulang-tulang persendian bengkok, sedang menghantam Ka’bah dengan sekop dan kapaknya”. – isnad hadist ini Jayyid dan qawiy – HR.Ahmad dalam musnadnya no.7053.

Abu Daud meriwayatkan dari Abdullah bin ‘Amr, dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, bahwa Beliau bersabda, “Biarkan orang-orang Habasyah selagi mereka membiarkan kamu (tidak mengganggu kamu). Sesungguhnya tidak akan ada orang yang (berani) membongkar barang-barang simpanan dalam Ka’bah selain Dzussuwaiqatain dari Habasyah”.

Imam Ahmad meriwayatkan pula bahwa Ibnu Abbas mengabarkan kepada perawi hadist ini, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Seakan-akan aku melihatnya, orangnya hitam, dengan congkaknya dia merobohkannya (Ka’bah) batu demi batu”.

Dan menurut riwayat Imam Ahmad pula dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, Rasulullah bersabda, “Malam dan siang tak akan berhenti bergulir sebelum ada seorang lelaki dari kalangan kaum budak menjadi raja, dia bernama Jahjah”.

YAUMUL KHALASH (HARI PEMBERSIHAN)

Adapun kota Madinah, sebagaimana telah Salsa bahas dalam catatan terdahulu mengenai Dajjal, bahwa Dajjal tidak dapat memasuki kota Madinah dan Makkah. Disetiap sudut jalan di Madinah ada malaikat-malaikat yang menjaganya agar tidak dimasuki Dajjal.

Dalam shahih Al-Bukhari diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah bersabda, “Madinah tidak dapat dimasuki Dajjal maupun wabah penyakit”.

Telah dijelaskan pula bahwa Dajjal hanya bisa tinggal diluar kota, lalu terjadilah goncangan hebat tiga kali, yang mengakibatkan kaum munafik maupun orang-orang fasik, laki-laki dan perempuan, semuanya keluar dari dalam kota, dan tinggallah orang-orang mukmin dan muslim, laki-laki dan perempuan di dalam kota MAdinah. Dan hari itu disebut sebagai “Yaumul Khalash” (Hari Pembersihan).

Demikian sebagaimana pernah dinyatakan oleh Rasulullah, “Susungguhnya kota ini (Madinah) adalah Thaibah (harum). Dia sendiri akan membuang kotorannya lalu semerbaklah keharumannya”.

Kota Madinah akan tetap ramai pada saat Dajjal beroperasi, dan ramai pada masa datangnya Rasulullah Isa bin Maryam Alaihis Salaam, sampai beliau wafat dan dikubur disana. Sesudah itu semua, barulah penduduk Madinah akan keluar meninggalkan kota.

Wallahu a’lam bi shawab.

Silahkan Klik "SUKA" dan "BAGIKAN", Jika dinilai baik & bermanfaat bagi sahabat semua. Semoga menjadi kebaikan Kita semua.

Sumber OfficialPage Bpk. Ustadz AHMAD BALI