Senin, 25 November 2013

BAHAGIA ITU SEDERHANA

Mendengar istri mengomel di
rumah, berarti aku masih punya
keluarga.
Mendengar suami masih ngorok
di sebelahku berarti aku masih
punya suami.
Mendengar ayah dan ibu
menegurku dengan tegas berarti
aku masih punya orang tua.
Merasa lelah dan pegal linu setiap
sore, itu berarti aku mampu
bekerja keras.
Membersihkan piring dan gelas
kotor setelah menerima tamu di
rumah, itu berarti aku punya
teman.
Pakaianku terasa agak sempit, itu
berarti aku makan cukup.
Mencuci dan menyetrika
tumpukan baju, itu berarti aku
memiliki pakaian.
Membersihkan halaman rumah,
jendela,
memperbaiki talang dan selokan
air, itu berarti aku memiliki
tempat tinggal.
Mendapatkan banyak tugas yang
merepotkan, itu berarti aku
dipercayai dapat melakukannya.
Mendapatkan rekan kerja/bisnis
yang mengesalkan menandakan
karier/bisnis ku masih bergerak
dan hidup.
Mendapatkan banyak komplain
dari customer kita menandakan
bahwa customer kita masih ada,
masih loyal dan menginginkan
kita menuju perubahan ke arah
lebih baik.
Mendengar nyanyian suara yang
fals, itu berarti aku bisa
mendengar.
Mendengar bunyi jam alarm di
pagi hari, itu berarti aku masih
hidup.
Akhirnya banyak hal yang dapat
kita syukuri setiap hari.
Aku juga bersyukur mendapatkan
pesan ini, karena secara tidak
sadar aku masih memiliki teman
yang peduli padaku.
Seseorang yang peduli tentang
aku telah
mengirimkannya kepadaku.
Dan karena aku peduli tentangmu
maka aku mengirimkannya juga
kepadamu dan teman yang
lainnya.
Berhenti mengeluh dan
bersyukurlah.
Bersyukur dalam setiap keadaan
meski tak ada alasan untuk
bersyukur sekalipun.
Bukan hanya kebahagian yang
bisa menjadikan kita bersyukur
tapi bersyukurlah yang membuat
kita merasa Bahagia. Insya Allah
Semoga yang membaca pesan ini
selalu diberkahi dengan
kesehatan, kebahagiaan dan
kedamaian. Aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar