Jumat, 19 April 2013

:: Pertarungan Iblis vs Ulama ::

Terdapat dalam sebuah cerita, bahwa hiduplah seorang
alim di suatu daerah yang mana sebagian penduduknya
menyembah sebatang pohon.
Makin hari, jumlah orang
yang menyembah pohon tersebut semakin banyak,
sehingga orang alim tersebut merasa berkewajiban
menghentikan kemusyrikan dan mengembalikan manusia ke agama Tuhan yang benar.

Maka suatu malam, sang alim mengasah sebuah kapak besar dan bermaksud untuk menebang batang pohon tersebut keesokan harinya. Setelah selesai shalat subuh, berangkatlah orang alim itu
menuju pohon yang disembah manusia dengan membawa
sebuah kapak besar yang sangat tajam di pundaknya.

Di tengah perjalanan, datanglah iblis dalam wujud manusia
yang hitam dan berbadan kekar.

Iblis bertanya kepada
orang alim itu : "Mau kemana engkau?"
Orang alim itu menjawab : "Saya hendak menebang pohon yang
disembah manusia, karena telah menyesatkan mereka".

Iblis menjawab : "Lantas apa hubungannya dengan
eng kau? Yang pasti engkau bukan orang yang sesat
dan ikut menyembahnya".
Orang alim itu berkata : "Justru
itu saya berkewajiban mengembalikan manusia kepada keyakinan yang benar dengan menyembah Allah semata
tanpa menyekutukan-Nya dengan yang lain"

Karena masing-masing bersikeras dengan keyakinan
dan keinginannya, maka perkelahian tidak dapat
dielakan.

Iblis pada awalnya sangat percaya diri akan
mampu mengalahkan manusia tersebut, karena kekuatan
yang dimilikinya.
Namun, di luar dugaan iblis, ternyata
orang alim itu dengan mudah mengalahkannya dan tanpa perlawanan yang berarti.

Karena tidak berdaya
mengahadapi orang alim itu, iblis kemudian meminta
agar ia diberi ampun dan sebagai gantinya ia
menjanjikan kepada orang alim itu, bahwa setiap selesai
shalat dia akan memperoleh sejumlah uang emas dirham
di bawah kain tempat sujudnya.
Dengan catatan, orang alim tersebut bersedia mengurungkan niatnya untuk
tidak menebang pohon itu.

Mendengar tawaran iblis, tekadnya untuk menebang
pohon mulai goyah, ditambah lagi jika dia teringat
isterinya yang selalu mengomel karena setiap hari
kekurangan belanja.
Akhirnya tawaran iblis diterima
dan kembalilah orang alim ke rumahnya.

Ketika tiba waktu shalat orang alim melakukan shalat,
dan setiap kali selesai shalat dia selalu menemui
sejumlah uang dirham di bawah tikar sujudnya.
Kondisi
tersebut berlangsung selama beberapa hari, sehingga
senanglah hatinya dan juga isterinya karena hidup
mereka yang mulai berkecukupan.

Namun, suatu hari setelah selasai shalat dia tidak lagi menemukan uang
yang dijanjikan iblis kepadanya.
Setelah beberapa kali
shalat kondisinya tetap sama, sehingga memuncaklah
amarah orang alim dan dia bergegas mengambil kapak
besarnya, dan pergi hendak menebang pohon yang
disembah manusia itu.

Di tengah perjalanan, kembali dia dihadang oleh iblis
yang beberapa hari yang lalu melakukan hal yang sama
terhadapnya.
Seperti sebelumnya, terjadi pertengkaran
hebat antara keduanya yang berujung pada perkelahian.

Namun, kali ini iblis dengan mudah dapat mengalahkan
orang alim tersebut sehingga dia "bertekuk lutut" kepada iblis tanpa perlawanan yang berarti.
Setelah meminta
ampun dan iblis melepaskannya, bertanyalah orang alim
tentang sebab kemenangannya pada perkelahian
pertama dan kekalahannya pada perkelahian kedua.

Iblis menjawab : "Dulu pada perkelahian pertama engkau
menang terhadap saya, karena niatmu yang ikhlas karena Allah hendak menebang pohon, demi
mengembalikan manusia ke jalan yang benar.

Sedangkan pada perkelahian kali ini engkau kalah,
karena niatmu menebang pohon bukan karena Allah dan
juga bukan untuk mengembalikan manusia ke agama
yang benar.
Namun, dimotivasi oleh kemarahanmu karena tidak lagi mendapatkan uang dari saya".
Orang
alim itu sangat menyesali perbuatannya dan meminta
ampun kepada Allah.

Dari kisah tersebut, dapat diambil pelajaran bahwa
seseorang yang berlaku iklash dalam beramal, maka
setan tidak akan berani dan tidak akan mampu
menghadapi dan mengalahkannya.
Sebab, setan telah
bersumpah di hadapan Tuhan akan menggelincirkan
manusia dari jalan-Nya, kecuali orang yang ikhlas akan selamat dari
godaannya.

Seperti yang disebutkan Allah dalam surat al-Hijr

[15]:
39-40
ﻲِﻓ ْﻢُﻬَﻟ َّﻦَﻨِّﻳَﺯُﺄَﻟ ﻲِﻨَﺘْﻳَﻮْﻏَﺃ ﺎَﻤِﺑ ِّﺏَﺭ َﻝﺎَﻗ
ﺎَّﻟِﺇ(39)َﻦﻴِﻌَﻤْﺟَﺃ ْﻢُﻫَّﻦَﻳِﻮْﻏُﺄَﻟَﻭ ِﺽْﺭَﺄْﻟﺍ 40)َﻦﻴِﺼَﻠْﺨُﻤْﻟﺍ ُﻢُﻬْﻨِﻣ َﻙَﺩﺎَﺒِﻋ )

Artinya: "Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau
telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan
menjadikan mereka memandang baik perbuatan ma'siat
di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka
semuanya(39), Kecuali hamba-hamba Engkau yang
mukhlis di antara mereka (40).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar