Jumat, 10 Mei 2013

Aku Masuk ke Surga Karena Pukulanmu

Allah berfirman, Jika ingin membalas, balaslah dengan siksaan seperti yang kalian terima. Tapi, jika kalian bersabar, itu lebih baik bagi orang-orang yang sabar (al-NahI: 126).

Suatu ketika, Ibrahim ibn Adham berpapasan dengan seorang laki-laki. Laki-laki itu bertanya tentang perkampungan terdekat. Ibrahim menunjuk ke arah pemakaman.

“Itulah perkampungan yang paling dekat dari sini,” jawab Ibrahim. “Perkampungan hakiki.”

Lelaki itu agaknya tersinggung dengan jawaban Ibrahim.

“Aku bertanya tentang perkampungan, bukan pekuburan,” kata laki-laki itu. “Kau ingin melecehkanku?!”

Laki-laki itu memukul kepala Ibrahim sampai berdarah.

“Pukullah kepala yang telah lama berbuat dosa ini,” kata Ibrahim sambil memegang kepalanya. Laki-laki itu kemudian berlalu.

Seseorang melihat kejadian itu. Ia kemudian menyusul laki-laki tersebut.

“Kautahu kau telah berbuat kesalahan kepada siapa?” kata orang itu. “Kau baru saja memukul kepala seseorang ahli ibadah dan ahli zuhud, Ibrahim ibn Adham.”

Laki-laki itu terkejut. Ia segera mengejar Ibrahim ibn Adham untuk meminta maaf.

“Aku telah memaafkanmu sebelum kau meminta maaf,” kata Ibrahim. “Aku pun berdoa Semoga kau masuk ke surga.”

“Kenapa begitu, Tuan?” tanya laki-laki itu.

“Aku bersabar meski kau memukulku,” jawab Ibrahim. “Dan tidak ada balasan bagi orang yang sabar kecuali surga. Al-Quran telah menjanjikan, Allah membalas kesabaran mereka dengan surga dan pakaian sutra (al-Insân: 76).”

“Jadi, pantaskah aku mendoakanmu masuk ke neraka, sementara aku masuk ke surga karena pukulanmu?!” lanjut Ibrahim.

Sahabat, ketika kezaliman itu menyerang sisi pribadi kita, maka sebaiknya kita bersabar tak perlu membalas, tapi jika kezaliman itu menyerang kehormatan Islam dan melecehkan Aturan Allah maka membalas itu lebih baik jika kita memiliki kemampuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar