Minggu, 19 Mei 2013

Ciri Wanita di Akhir Zaman Yang Akan Masuk Neraka

“Sesungguhnya di antara tanda-tanda akan
datangnya hari kiamat adalah: diangkatnya ilmu,
merebaknya kebodohan, merajalelanya
perzinahan, merajalelanya khamar (minuman
keras/alkohol), sedikitnya jumlah laki-laki,
banyaknya jumlah wanita sehingga limapuluh
wanita dipimpin oleh satu orang laki-laki,” (HR.
Bukhari)
Beberapa hadits Rasul menggambarkan kepada
kita mengenai keadaan kaum wanita menjelang
hari akhir. Lalu yang menjadi pertanyaan dan
patut kita renungi sebagai kaum wanita adalah;
telah tampakkah keadaan-keadaan yang
Rasulullah Saw gambarkan tersebut? Mari kita lihat
beberapa realita fenomena wanita di zaman
sekarang ini.
Berikut adalah ciri-ciri wanita di akhir zaman
sekarang ini:
1. Tabarruj
Yang dimaksud dengan tabarruj ialah seorang
wanita yang menampakkan “perhiasannya” dan
keindahan tubuhnya serta apa-apa yang
seharusnya wajib untuk ditutupi dari hal-hal yang
dapat menarik syahwat lelaki.
Hal ini kita dapati pada sabda Rasulullah Shalallahu
‘alaihi wassalam tentang wanita-wanita yang
berpakaian tapi hakikatnya telanjang dikarenakan
minimnya pakaian mereka dan tipisnya bahan
kain yang dipakainya. Yang demikian ini sesuai
dengan komentar Ibnul ‘Abdil Barr rahimahullah
ketika menjelaskan sabda Rasulullah Shalallahu
‘alaihi wassalam tersebut.
Ibnul ‘Abdil Barr menyatakan : “Wanita-wanita
yang dimaksudkan Nabi Shalallahu ‘alaihi
wassalam adalah yang memakai pakaian yang
tipis yang membentuk tubuhnya dan tidak
menutupinya, maka mereka adalah wanita-wanita
yang berpakaian pada dhahirnya dan telanjang
pada hakikatnya … .”
Mereka adalah wanita-wanita yang hobi
menampakkan “perhiasan” mereka, padahal Allah
Subhanahu wa Ta’ala telah melarang hal ini dalam
firman-Nya : “Dan janganlah mereka
menampakkan perhiasan-perhiasan mereka.”
(An Nur : 31)
“ … dan wanita-wanita yang berpakaian tetapi
hakikatnya mereka telanjang, melenggak-
lenggokkan kepala mereka karena sombong dan
berpaling dari ketaatan kepada Allah dan
suaminya, kepala mereka seakan-akan seperti
punuk onta. Mereka tidak masuk surga dan tidak
mendapatkan wanginya surga padahal wanginya
bisa didapati dari jarak perjalanan sekian dan
sekian.” (HR. Muslim dan Ahmad dari Abu
Hurairah radliyallahu ‘anhu)
2. Kufur terhadap suami dan kebaikan-
kebaikannya
Yakni seorang istri yagn mengingkari kebaikan-
kebaikan suaminya selama sekian waktu yang
panjang hanya dengan sikap suami yang tidak
cocok dengan kehendak sang istri sebagaimana
kata pepatah, panas setahun dihapus oleh hujan
sehari.
Padahal yang harus dilakukan oleh seorang istri
ialah bersyukur terhadap apa yang diberikan
suaminya, janganlah ia mengkufuri kebaikan-
kebaikan sang suami karena Allah Subhanahu wa
Ta’ala tidak akan melihat istri model begini
sebagaimana dijelaskan Rasulullah Shalallahu
‘alaihi wassalam : “Allah tidak akan melihat kepada
wanita yang tidak mensyukuri apa yang ada pada
suaminya dan tidak merasa cukup
dengannya.” (HR. Nasa’i di dalam Al Kubra dari
Abdullah bin ‘Amr. Lihat Al Insyirah fi Adabin
Nikah halaman 76)
3. Wanita yang senang begunjing/ gosip
Rasulullah saw. Menegaskan pengertian
bergunjing sebagai berikut:
“Tahukah kalian apa ghibah itu?”. Mereka
menjawab: “Hanya Allah dan Rasul-Nya jualah
yang tahu”. Maka beliau bersabda, menjelaskan:
“Memperbincangkan saudaramu tentang apa
yang tak disukainya”. Lalu Tanya mereka pula:
“Kalau yang diperbincangkan itu benar, ya,
Rasulullah?”. Rasulullah menjawab: “Kalau yang
diceritakan itu benar, maka engkau telah
melakukan ghibah terhadap saudaramu itu. Kalau
yang dibicarakan itu tidak benar, maka engkau
telah melakukan kepalsuan terhadap saudaramu”.
Dalam suatu hadists yang diriwayatkan Imam
Muslim, Rasulullah saw. Bersabda, “Orang yang
menutup ‘aib orang lain di dunia, niscaya Allah
menutup ‘aibnya pula kelak di hari kiamat.”
Rasulullah saw ketika ditanya tentang kebanyakan
hal-hal yang dapat memasukan manusia ke
dalam neraka, beliaupun menjawab, “Mulut dan
kemaluan!” (HR Tirmidzi)
Kita seringkali membicarakan perilaku jelek
seseorang tanpa mengetahui alasan mengapa ia
berbuat demikian entah di sosial media, media
tv, maupun di dunia nyata, dan media lainnya,,,,
Padahal seharusnya manusia itu dinilai dari
niatnya. Bisa saja seseorang mempunyai niat
yang baik, tetapi karena kurangnya wawasan
maka tindakannya terkesan tidak simpatik.
Rasulullah saw. Bersabda: “Sesungguhnya segala
amal itu ditinjau dari niatnya, dan setiap orang
akan diganjar sesuai dengan apa yang diniatkan.”
4. Wanita yang menabur fitnah
“Aku tidak meninggalkan satupun fitnah
sepeninggalku yang lebih membahayakan para
lelaki kecuali para wanita.” (HR. Al-Bukhari no.
5096 dan Muslim no. 2740)
Dari hadist diatas disebutkan bahwa fitnah wanita
lebih berbahaya jika keluar dari mulutnya
Sejarah sudah berbicara bahwa betapa banyak
tokoh-tokoh dunia yang tidak beriman kepada
Allah Subhanahu wa Ta’ala dan hancur karirnya
hanya disebabkan bujuk rayu wanita.
Dan berapa banyak persaudaraan terputus hanya
dikarenakan wanita?
Berapa banyak seorang anak tega dan
menelantarkan ibunya demi mencari cinta
seorang wanita?
Dan masih banyak lagi kasus lainnya yang dapat
membuktikan bahwa wanita model mereka ini
memang pantas untuk tidak mendapatkan
wanginya surga.
Hanya dengan ucapan dan rayuan seorang
wanita, wanita mampu menjerumuskan kaum
pria ke dalam lembah dosa dan hina terlebih lagi
jika mereka bersolek dan menampakkan diri
dihadapan kaum pria.
Sungguh merugi wanita-wanita yang melakukan
hal ini. Mereka lebih memilih jalan ke neraka
daripada jalan ke Surga, karena memang
biasanya wanita yang melakukan hal-hal ini ini
tergoda oleh angan-angan dan kesenangan dunia
yang menipu.
Tidak mengherankan lagi jika di sana-sini terjadi
pelecehan, pemerkosaan terhadap kaum wanita,
karena yang demikian itu adalah hasil dari
perbuatan dari kaum mereka sendiri.
“Hai nabi-nabi katakanlah kepada isteri-isterimu,
anak perempuanmu dan isteri-isteri orang
mukmin, hendaklah mereka memakai baju jilbab
(baju labuh dan longgar) yang demikian itu
supaya mereka mudah dikenali. Lantaran itu
mereka tidak diganggu. Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.” (Al Ahzab : 59). Allahu
alam bi shawwab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar